Kazem Gharib Abadi.
Duta Besar Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Kazem Gharib Abadi meminta badan nuklir PBB itu untuk menekan Israel agar bergabung dengan Traktat Non-Proliferasi (NPT) sebagai satu-satunya cara untuk membawa perdamaian dan keamanan di Timur Tengah.
Dia menyampaikan hal itu dalam pidatonya hari Kamis pada Sidang Tahunan IAEA, yang sedang berlangsung di Wina, Austria dari 17-21 September 2018.
Menurut Gharib Abadi, permainan politik Dewan Keamanan PBB dalam menangani program senjata nuklir Israel telah membuat rezim itu kurang ajar.
Dia menjelaskan pelucutan senjata nuklir merupakan salah satu dari tujuan utama NPT. Meskipun ia termasuk salah satu prioritas tertinggi komunitas internasional, namun sayangnya tidak ada kemajuan yang signifikan selama 50 tahun terakhir.
"Dukungan mutlak kekuatan besar kepada rezim Zionis dalam berbagai kasus telah menjadi salah satu hambatan penting untuk mewujudkan Timur Tengah bebas dari senjata nuklir," tegasnya seperti dilansir kantor berita IRNA.
Diplomat Iran ini mendesak diakhirinya dukungan seperti itu, dan mengkritik IAEA karena menyerah pada tekanan rezim Zionis serta tidak menindaklanjuti aktivitas nuklir Israel yang berbahaya.
Rezim Zionis telah mengubah Timur Tengah menjadi gudang senjata pemusnah massal dengan memproduksi dan menyimpan senjata nuklir dan kimia di Palestina pendudukan. Israel diperkirakan memiliki sekitar 300 hulu ledak nuklir.
(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar