Topan mangkhut hantam Filipina
Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan mengunjungi Benquet, lokasi terdampak tanah longsor akibat topan Mangkhut, yang sudah menewaskan 59 orang setelah menerjang Filipina akhir pekan lalu.
Sehari sebelumnya, juru bicara kepolisian nasional, Benigno Durana mengatakan bahwa jumlah keseluruhan korban hingga Minggu (16/9) sore berjumlah 49 orang.
Badai Mangkhut paling banyak menelan korban tanah longsor.
Korban jiwa meningkat drastis dari jumlah yang dilaporkan sebelumnya berjumlah 30 orang pada Minggu (16/9) pagi.
Otoritas Filipina telah mengevakuasi ribuan warga menyusul hantaman Mangkhut yang membawa angin kencang dan hujan lebat yang menghantam berbagai wilayah Filipina.
Dewan Penanganan dan Pengurangan Risiko Bencana Nasional Filipina (NDRRMC) menyatakan badai terbesar tahun ini dengan kecepatan 330 kilometer ini juga telah menewaskan dua petugas akibat tanah longsor di Wilayah Administrasi Cordillera di Pulau Luzon, dan seorang anak perempuan diduga tewas akibat tenggelam di Sungai Marikina di Metro Manila.
Penasehat Presiden Filipina, Francis Tolentino dalam wawancara dengan stasiun radio lokal mengatakan bahwa empat orang meninggal di Cayapa, Nueva Vizcaya, termasuk bayi yang berusia delapan bulan dan satu lagi berusia dua tahun.
Tolentino menegaskan bahwa 87.000 orang yang telah dievakuasi dari daerah-daerah berisiko sedianya tidak kembali hingga bahaya benar-benar berlalu.
Badai ini menyebabkan 150 penerbangan dibatalkan, termasuk sepertiga dari penerbangan internasional. Selain itu, transportasi laut juga dihentikan sampai kondisi pulih.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar