Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pengusiran Dubes Palestina Dari AS

Pengusiran Dubes Palestina Dari AS

Written By Unknown on Senin, 17 September 2018 | September 17, 2018

Dubes Palestina di AS, Husam Zomlot

Sejak berhasil duduk di Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat Donald Trump senantiasa mendukung rezim ilegal Israel dengan berbagai langkah anti Palestina. Kini aksi presiden AS ini memasuki babak baru.

Amerika sebagai sekutu strategis Israel senantiasa mengagendakan dukungan penuhnya kepada Israel di setiap kebijakannya. Untuk merealisasikan kebijakannya ini, Israel setelah memutus hubungan finansialnya kepada Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), kali ini Washington mengusir dubes Palestina.

Duta besar Palestina di AS, Husam Zomlot menyatakan petinggi Amerika meminta keluarganya segera meninggalkan negara ini meski visa mereka masih berlaku hingga 2020. Petinggi Amerika mencabut visa keluarga Husam Zomlot serta menutup rekening banknya.

Hanan Ashrawi, anggota Komisi Eksekutif PLO dalam sebuah statemennya menilai langkah Amerika ini sebagai aksi balas dendam pemerintah Trump yang menunjukkan permusuhannya terhadap pemimpin dan bangsa Palestina termasuk anak-anak dan perempuan tak berdosa.

Pemerintah Amerika pada 10 September secara resmi menutup kantor perwakilan diplomasi Palestina di Washington. Langkah ini diambil dengan dalih pejabat Otorita Ramallah tidak berunding secara langsung dengan rezim Zionis Israel.

John Bolton, penasihat Keamanan Nasional presiden AS mengumumkan, selama Palestina menolak hadir di meja perundingan dengan Israel, kantor PLO di Amerika tidak akan dibuka kembali. Kebijakan Amerika ini diambil setelah pemutusan bantuan 300 juta dolar negara ini kepada UNRWA.

Riyad al-Maliki, Menteri Luar Negeri Otorita Ramallah saat merespon penutupan kantor PLO di Amerika mengatakan, hal ini kembali menunjukkan bahwa Washington adalah wakil tunggal dan penjaga kepentingan Israel di berbagai penjuru dunia.

Langkah lain yang diambil AS adalah merelokasi bantuan lain yang dimaksudkan untuk program perundingan damai dan melimpahkannya kepada Israel. Kebijakan Amerika untuk menekan bangsa Palestina agar bersedia menerima rencana bersama dengan Israel atau yang dikenal dengan Kesepakatan Abad.

Padahal Israel setiap hari bukan saja melakukan kejahatan dengan membantai warga Palestina, bahkan bangsa tertindas ini juga tidak mendapat hak legalnya untuk hidup di tanah airnya. Represi terhadap bangsa Palestina untuk meninggalkan secara paksa rumah mereka juga terus berlanjut, contoh terbaru adalah aksi Israel untuk mengusir warga desa Khan al-Ahmar di Tepi Barat. Langkah Israel tersebut menuai respon keras dari dunia dan bahkan Uni Eropa.

Donald Trump, bagaimanapun juga telah melakukan langkah-langkah bersejarah untuk mendukung Israel. Atas permintaan Tel Aviv, Trump bersedia mengakui secara resmi al-Quds sebagai ibukota Israel dan merelokasi kedubes negara ini ke Baitul Maqdis. Kebijakan Trump ini telah memicu respon negatif dunia dan juga sekutu Eropanya.

Washington juga menyebut kejahatan Israel membantai warga Palestina di Jalur Gaza yang berpartisipasi di demo hak kepulangan sebagai upaya membela diri. Padahal organisasi HAM menyebutnya sebagai kejahatan perang.

Meski mendapat dukungan penuh dari Washington, Israel kini di tingkat dunia dan di berbagai organisasi internasional seperti PBB dikenal sebagai rezim yang dibenci dan aksi-aksinya senantiasa membangkitkan kebencian global.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: