Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Kesepakatan Tehran-Moskow; Menghadapi Aksi Permusuhan dan Sanksi AS

Kesepakatan Tehran-Moskow; Menghadapi Aksi Permusuhan dan Sanksi AS

Written By Unknown on Selasa, 11 September 2018 | September 11, 2018

Abbas Araghchi dan Sergei Ryabkov

Moskow bersedia memperkuat hubungannya dengan Iran, khususnya di sektor perdagangan dan ekonomi lebih dari sebelumnya.

Kementerian Luar Negeri Rusia hari Senin (19/9) merilis pernyataan yang menyebutkan, dalam kerangka perundingan Sergei Ryabkov, Deputi Menteri Luar Negeri Rusia dan Abbas Araghchi, Deputi Menteri Luar Negeri Iran urusan Hukum dan Internasional di Tehran telah disepakati soal jaminan kelanjutan proses perdagangan dengan tujuan menghadapi aksi permusuhan dan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran.

Sesuai dengan pernyataan Kemenlu Rusia, pihak Rusia dalam pertemuan ini menegaskan komitmen Moskow terhadap kesepakatan nuklir Iran, khususnya dengan mencermati urgensi kenyataan bahwa Iran selama ini komitmen dengan kesepakatan ini.

Sergei Ryabkov dan Abbas Araghchi

Kerjasama Iran dan Rusia mencakup banyak tema termasuk sektor energi dan pembangunan pembangkit tenaga listrik, pariwisata, transportasi dan perkapalan. Kerjasama ini berpengaruh penting dalam perluasan hubungan ekonomi kedua negara.

Sekaitan dengan hal ini, sejumlah ide seperti pembentukan asosiasi perdagangan antara Iran dan Rusia juga telah disampaikan, dimana kamar dagang dan industri Rusia dan Dewan Perdagangan Iran-Rusia akan menindaklanjutinya.

Kesepakatan kedua pihak hari Senin di Tehran menunjukkan ada konjungsi politik dan ekonomi dalam interaksi bilateral dan kerjasama strategis antara Iran dan Rusia. Sisi penting kesepakatan Iran dan Rusia adalah adanya konvergensi dalam mengadapi sanksi Amerika Serikat dalam hubungan ekonomi-perdagangan ke dua negara.

Abdolrasoul Divsalar, pakar masalah Rusia meyakini bahwa semakin sengitnya persaingan regional dan kebijakan yang menantang dari Amerika Serikat dan beberapa kekuatan Eropa telah menjadikan hubungan Iran-Rusia lebih penting.

Para analis masalah ekonomi meyakini bahwa kapasitas yang tercipta dari hubungan Iran dan Rusia akan segera menjadi bukti hubungan yang lebih stabil dan dalam antara dua negara. Kini telah tiba waktunya untuk memanfaatkan kapasitas yang ada.

Morteza Khansari, analis masalah internasional berkeyakinan bahwa Iran dan Rusia dengan cadangan minyak dan gas yang besar dapat mengambil bagian penting dari manajemen dan keamanan energi dunia dan mengarahkan dunia ke sistem bipolar yang didukung oleh sebagian besar negara.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Jumat malam (07/9) dalam pertemuan dengan Vladimir Putin, Presiden Rusia dan rombongan di Tehran menilai sanksi atas Iran, Rusia dan Turki oleh Amerika merupakan titik kesamaan yang sangat kuat untuk meningkatkan kerjasama.

"Iran dan Rusia selain harus memperluas kerja sama politik dan ekonomi, juga menindaklanjuti dengan serius seluruh kesepakatan yang dicapai dalam pertemuan Tehran," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menegaskan untuk mengeluarkan dolar dari transaksi ekonomi yang dilakukan kedua negara.

Vladimir Putin dan Ayatullah Khamenei

Putin dalam pertemuan ini menjelaskan, Amerika Serikat telah melakukan kesalahan strategis dengan menerapkan pembatasan dalam transaksi keuangan. Karena apa yang dilakukan itu seharga keberhasilan politik dan jangka pendek, tapi akan mencerabut kepercayaan terhadap dolar di tingkat global dan melemahkannya.

Akumulasi semua variabel ini menunjukkan bahwa hubungan Iran dan Rusia di sektor ekonomi tumbuh berseiringan dengan konvergensi politik kedua negara. Proses ini dapat menjadi sarana yang tepat untuk memperkuat hubungan kedua negara.

(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: