Papan kaligrafi surah Maryam, sebagai simbol dialog antara Islam dan Kristen, diserahkan ke Kedutaan Vatikan di Manila dalam sebuah upacara di Manila untuk diberikan kepada Paus Fransiskus, Pemimpin Katolik Dunia.
Menurut laporan IQNA, acara itu diadakan Jum’at (31/8) pada hari terakhir Festival Hari Budaya Iran di Filipina di kediaman Mohammed Tanhai, Duta Besar Iran di Manila, di mana delapan papan kaligrafi surah Maryam (as), yang ditulis oleh Tandis Taghavi, pengurus himpunan kaligrafi Iran cabang kaligrafi Manila dan atas prakarsa Raf’at Musawi, wanita seniman Iran diberikan kepada Gabriel Cacci, duta besar Vatikan untuk Manila, agar dikirim ke Paus.
Sambutan Sejumlah Tokoh Kristen
Menurut laporan atase kebudayaan Iran di Manila dalam program ini, sejumlah tokoh ilmiah, budaya dan agama Filipina dan negara-negara lain, Gabreil Viola, wakil duta besar untuk Vatikan di Manila, dua pemimpin dari orang-orang Mormon Gereja laki-laki (Elder) (Taniela Wakolo), Elder Aretemio Maligon dari Filipina, Dr Baybado, profesor teologi di St Thomas Universitas dan wakil organisasi agama-agama Asia dan perdamaian, Hujjatul Islam Mojtaba Akbari, kepala cabang universias Al-Mustafa (saw) cabang Manila, Mohammad Jafari Malek, Atase Kebudayaan Iran di Filipina, serta tokoh akademis dan otoritatif lainnya hadir.
Duta besar Iran untuk Manila, Mohammed Tanhai, dalam pidatonya pada upacara itu, dengan berterima kasih kepada para tamu atas kehadiran para tamu dalam dialog dengan Duta Vatikan mengungkapkan, “Seni kaligrafi di Iran berusia 1600 tahun. Kaligrafi di Iran berada di luar garis penulisan, dan ahli kaligrafi Iran menggabungkan budaya, tradisi, dan sejarah Iran dengan kaligrafi”.
“Selain itu, para ahli kaligrafi kami merefleksikan konsep dan nilai-nilai Islam serta agama dalam karya-karya mereka dan akhirnya dalam karya-karya kaligrafi mereka, termanifestasikan budaya dan spiritualitas Iran,” imbuhnya.
Inspirasi Kaligrafi Iran dari Alquran
Tanhai juga menegaskan bahwa seni kaligrafi di Iran terinspirasi dari Islam dan Alquran, tetapi karena sifat artistiknya, itu tidak terbatas pada agama dan geografi Iran dan dapat terkait dengan orang lain dan agama.
Selanjutnya para pengunjung melihat papan yang ada dan Tandis Taghavi memaparkan penjelasan pada karya-karya ini untuk duta besar Vatikan dan hadirin. Ia mengatakan: Ini adalah kehendak Allah dimana saya menulis surah Maryam di Filipina, yang merupakan tempat kelahiran Kekristenan Katolik Asia Timur untuk pemimpin Paus Fransiskus dari Gereja Katolik di dunia dan menurut keyakinan hati saya adalah jika bukan saya, misi ini akan dilaksanakan oleh orang lain, karena Maryam juga seorang wanita suci dan surgawi bagi kita, Muslim.
Terima Kasih Duta Vatikan
Duta Besar Vatikan untuk Filipina juga berterima kasih kepada Duta Besar Iran karena menyelenggarakan program ini. “Seni Tandis Taghavi sangat indah dan menarik perhatian, dan saya sangat senang karena mendapatkan hadiah ini untuk diberikan kepada Paus Fransiskus sebagai simbol persamaan Islam dan Kristen. Saya berterima kasih kepada seniman ini yang menulisnya dengan sangat indah,” ucapnya.
Dia juga memuji sumbangan hadiah yang berharga ini, yang merupakan tanda hubungan dan interaksi antara Islam dan Kristen serta menambahkan bahwa karya-karya ini akan tetap menjadi karya berharga Vatikan selama bertahun-tahun.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar