Teroris Daesh
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh pemerintah Swiss, terungkap bahwa Uni Emirat Arab menyelundupkan senjata-senjata yang dibeli dari negara ini ke Suriah.
Harian Swiss, Blick dalam salah satu laporannya menulis, Swiss menjual senjata ke UEA, dan senjata-senjata itu sampai ke tangan kelompok teroris Daesh di Suriah. Menurut koran Swiss itu, para teroris Daesh di Idlib juga memiliki granat tangan, sabuk bom bunuh diri dan mortir buatan perusahaan RUAG, Swiss.
Laporan itu menyebutkan, pada tahun 2012 foto-foto mortir buatan Swiss berada di tangan teroris Suriah dan juru bicara perusahaan pembuatnya mengatakan, ada dugaan kuat bahwa mortir-mortir itu merupakan bagian dari paket senjata yang dijual ke UEA.
Meski mengetahui kenyataan ini, Swiss tetap menjual senjatanya ke UEA dan ini membuktikan kerja sama negara-negara Barat dengan penguasa Arab untuk memberikan dukungan persenjataan kepada Daesh di Suriah.
Faktor paling berpengaruh dalam penyebarluasan terorisme di kawasan Timur Tengah adalah kebijakan beberapa negara Arab termasuk UEA.
Negara-negara seperti UEA, karena tidak memiliki kekuatan yang cukup, dalam beberapa tahun terakhir menjadi boneka yang dikendalikan Barat terutama Amerika Seriikat untuk menciptakan kekacauan di Libya, Mesir, Tunisia, Suriah, Irak dan Yaman.
Semua menyadari bahwa kebijakan-kebijakan UEA dan Arab Saudi mendukung terorisme di Suriah dan Irak telah menjerumuskan Dunia Islam ke dalam bahaya Takfiri dan Daesh.
Ancaman Daesh dan Takfiri tidak bisa dipungkiri adalah pukulan musuh Islam untuk melemahkan dan memecah belah negara-negara Muslim.
Para penguasa Arab yang selalu ingin pamer kekuatan dan kekuasaan serta mengumbar nafsu ambisiusnya di kawasan, dalam kerangka kosnpirasi Barat untuk mengacaukan kawasan, memanfaatkan kelompok-kelompok teroris untuk menyerang sebuah negara, poros perlawanan anti-rezim Zionis Israel atau para pendukungnya.
Suriah sebagai salah satu negara anggota poros perlawanan terjun ke dalam perang total melawan terorisme yang merupakan konspirasi negara-negara semacam UEA. Akibat perang dan dukungan negara-negara Arab termasuk UEA, kelompok-kelompok teroris di Suriah semakin menjamur.
Pada situasi seperti ini, jurnalis Tunisia mukim Jenewa, Sami Al Jalouli mengungkap peran negatif para penguasa UEA dalam menciptakan krisis dan intervensi di kawasan. Menurutnya, pemerintah UEA telah menggelontorkan dana raksasa untuk menciptakan krisis dan mendukung terorisme serta mengelola perang regional dan sektarian.
Al Jalouli menambahkan, para penguasa UEA saat ini bersama sekutunya Saudi memainkan peran kunci dalam menciptakan ketegangan di kawasan.
Beberapa waktu lalu, surat kabar Inggris, Times menulis, sejumlah pejabat Inggris mengakui, salah satu negara yang digunakan sebagai tempat yang tepat untuk melakukan pencucian uang kelompok teroris Daesh adalah UEA dan pasar saham Dubai.
Stasiun televisi A Mayadeen melaporkan, sejumlah bukti menunjukkan bahwa para pejabat Arab Saudi dan UEA memberi dukungan kepada para pemimpin kelompok teroris Al Qaeda dan Daesh di kawasan.
Ekspor terorisme oleh para penguasa Arab termasuk UEA dan kerja sama serta manajemen kelompok-kelompok teroris oleh mereka, menjadi bukti tak terbantahkan dari substansi kejahatan dan permusuhanan rezim-rezim tersebut.
(Blick/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar