Sergei Ryabkov, Russian Deputy Foreign Minister.
Moskow pada hari Sabtu (201/10) mengutuk Washington karena mendakwa seorang wanita Rusia ikut campur dalam pemilihan 2018 AS, mengatakan tuduhan itu dibuat untuk menjatuhkan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia.
"Kami memahami bahwa Washington sedang membuat dalih untuk memaksakan sanksi sekali lagi terhadap negara kami," kata wakil menteri luar negeri Sergei Ryabkov seperti dikutip dalam sebuah pernyataan.
Dia mengecam bahwa setelah tuduhan sebelumnya yang melibatkan pemilihan presiden 2016 yang dimenangkan oleh Donald Trump, "di Washington mereka sekarang mencoba untuk memainkan kartu yang sama menjelang hari pemilihan di AS."
Pada tanggal 6 November, orang Amerika akan memilih dalam pemilihan kongres term menengah.
Kepala organisasi keuangan pertanian troll terkemuka Rusia, bernama Yelena Khusyainova, didakwa oleh Departemen Kehakiman AS pada hari Jumat (19/10), menjadi orang pertama yang menghadapi tuduhan mencampuri pemilu bulan depan.
Ryabkov menuduh "politisi AS tertentu" melancarkan "kampanye memfitnah yang memalukan" untuk mendapatkan keuntungan politik dan "pada saat yang sama memberikan tekanan pada Rusia."
Moskow memperingatkan Washington bahwa dengan "menunjukkan permusuhan," itu "(AS) hanya akan menerima penolakan yang lebih kuat."
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar