Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengaku tidak dapat mengungkapkan aspek-aspek detail hubungan negara Zionis ilegal ini dengan sejumlah negara Arab.
Dalam pidato dengan parlemen Israel, Knesset, Senin malam (13/11/2017), mengatakan bahwa Israel sedang dalam kondisi bangkit dan tidak terkucil secara politik, namun dia enggan menjelaskan bagaimana persisnya hubungan yang sedang berkembang “antara kami dan negara-negara Arab moderat” dan “berguna bagi penegakan perdamaian.”
Mengenai Iran, Netanyahu mengatakan Israel tidak akan menyerah pada eksistensi Iran di Suriah, dan mengklaim bahwa Iran sudah lama mendapatkan senjata nuklir seandainya Israel tidak bersusah payah untuk menggagalkannya.
Dia menambahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berterima kasih kepadanya atas sikap Israel terhadap “ancaman Iran.”
Untuk menunjukkan adanya hubungan baik Israel dengan berbagai negara penting, dia juga mengaku telah mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi, dan berencana mengadakan kunjungan resmi ke India dalam waktu dekat ini.
Perdana Menteri India Narendra Modi berkunjung ke Israel pada Juli lalu. Kunjungan ini dinilai historis bukan saja karena merupakan kunjungan pertama kali perdana menteri India ke Israel, melainkan juga karena terjadinya perubahan strategis dalam hubungan kedua negara yang dibarengi dengan berbagai perjanjian besar di bidang persenjataan serta kerjasama luas di bidang-bidang ekonomi, sains, dan teknologi.
(Liputan-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar