Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Sandi Kritik Penertiban Tanah Abang di Era Ahok Namun Ditanya Media Suruh Rustam Jawab

Sandi Kritik Penertiban Tanah Abang di Era Ahok Namun Ditanya Media Suruh Rustam Jawab

Written By Unknown on Rabu, 08 November 2017 | November 08, 2017


Sandi Kritik Penertiban Tanah Abang di Era Ahok Namun Ditanya Media Suruh Rustam Jawab

Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno kembali berbicara tentang penataan pedagang di Pasar Tanah Abang. Meski sudah beberapa kali ditertibkan di masa gubernur terdahulu, namun pedagang dan masyarakat yang sehari-hari mengais rezeki di Tanah Abang, kembali melanggar aturan dengan berjualan di trotoar dan melanggar peraturan lalu-lintas.

“Nah, ini yang harus dipikirkan. Karena penertiban yang sebelumnya itu terbukti enggak memiliki keberlanjutan, enggak ada sustain (penopang) nya,” ujar Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (7/11).

Sandi usai bertemu dengan PKL Tanah Abang (Foto: Nabilla Fatiara/kumparan)

Sandi menilai penertiban Tanah Abang menjadi tugas rumah tersendiri bagi Anies dan Sandi. Dia menganggap masalah Tanah Abang harus dipikirkan dengan matang. Jangan sampai hari ini ditertibkan, sebulan kemudian Tanah Abang kembali semrawut.

“Ini yang jadi tantangan buat Pak Anies dan saya bahwa kebijakan kita jangka menengah dan jangka pendek itu adalah sebuah bagian dari pada kebijakan yang punya kontinuitas (supaya) nanti di ujungnya itu tidak terulang kembali,” jelas Sandi.

Sebagai contoh, Blok G Tanah Abang pernah ditertibkan di masa Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Kawasan tersebut sempat tertib selama beberapa waktu, namun kembali semrawut karena sejumlah faktor, salah satunya ekonomi.

“Yang pernah ditertibkan di Blok G dan di masa Pak Basuki mereka pernah ditertibkan juga. Mereka semua mendukung, tapi ternyata dengan keadaan ekonomi begini, keadaan yang tekanan dari kebutuhan hidup sehari-hari yang dirasa berat yang akhirnya mereka turun (ke jalan),” kata dia.

PKL Tanah Abang kembali ke trotoar. (Foto: Adim Mugni/kumparan)

Menurut Sandi, sebelum menertibkan pedagang Tanah Abang, sebaiknya pikirkan dulu nasib dan kebutuhan mereka.

“Memang penertiban yang dilakukan nanti harus dipikirkan bagaimana sambung nafkah mereka,” sambung Sandi.

Tak hanya itu, selain menertibkan pedagang, Pemprov DKI juga harus menjalin komunikasi yang baik dengan warga sekitar. Agar penertiban berjalan lancar serta berkesinambungan.

“Preman ada di Tanah Abang, mereka harus diajak bicara juga, karena mereka adalah bagian dari ekosistem yang harus ditertibkan. Jadi supaya enggak berulang, semua harus didengar,” ungkapnya.

“Dan itu kan sistemnya terbuka, jadi enggak ada yang dikecualikan. Kalau mereka diajak bicara harus ada masukan juga. Siapa sih yang mau jadi preman? kan enggak ada orang yang mau jadi preman, jadinya melanggar hukum dan lain-lain,” tutup Sandi.

Sandi dan Staf Pengaduan Masyarakat Rustam Effendi (Foto: Diah Harni/kumparan)

Saat Sandi Minta Bantuan Rustam untuk Jawab Pertanyaan Media

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno dicecar wartawan soal pertemuannya dengan tokoh masyarakat dari Tanah Abang. Pasalnya, berkali-berkali ditanya, Sandi tetap enggan membeberkan rencana penataan kawasan Tanah Abang, sebelum dikonsultasikan kepada Gubernur DKI Anies Baswedan terlebih dahulu.

Saat wartawan bertanya soal data apa saja yang dibutuhkan untuk menata kawasan Tanah Abang untuk kesekian kalinya, Sandi terlihat lelah mendengar pertanyaan yang dilontarkan wartawan secara berulang-ulang. Ia akhirnya memanggil Staf Khusus Pengaduan Masyarakat, Rustam Effendi, untuk membantunya.

“Pak Wali sini bantuin, woy! malah ngobrol di situ,” ucap Sandi kepada Rustam yang tengah ngobrol dengan staf lain di belakangnya, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (7/11).

Rustam yang tengah asik mengobrol itu pun kaget dan segera mendekat ke Sandi untuk membantu menjawab pertanyaan media.

Sandi dan Staf Pengaduan Masyarakat Rustam Effendi (Foto: Diah Harni/kumparan)

“Siap siap,” ucap Rustam sambil berlari kecil ke arah Sandi.

“Ini Wali Kota Jakarta Pusat waktu itu, jadi Pak Rustam juga banyak bantu dan kita harap pendekatan ke masyarakat dengan kepamongan itu, ya Pak,” ujar Sandi. Untuk diketahui, sebelum menjadi Wali Kota Jakarta Utara, Rustam memang pernah memimpin Jakarta Pusat sebagai Wali Kota pada tahun 2014.

Rustam lalu membantu Sandi menjawab pertanyaan soal jumlah Satpol PP yang sudah bertugas di kawasan Tanah Abang. Rustam menyebut, ada tiga regu Satpol PP yang telah bertugas di kawasan itu.

“Saya sempat kontrol kalau enggak salah ada tiga regu yang saya lihat di sana. Tapi emang belum efektif. Harus kita kaji lagi seperti apa yang terbaik. Sampai bisa menyeluruh penyelesaiannya,” ujar Rustam.

Rustam merupakan staf khusus pengaduan masyarakat yang baru diangkat dan mulai bekerja Senin (6/11) kemarin. Ia dinilai memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Jakarta Utara.

“Jadi memang penanganan ini memakan waktu dan butuh kepamongan dalam mengolah ini. Pak Rustam sangat berpengalaman, sudah meniti kariernya dari awal di DKI, dan butuh percepatan untuk penanganan layanan masyarakat, pengaduan seperti ini. Jadi enggak berulang kali,” jelas Sandi (6/11).

(Kumparan/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: