Saat orang mukmin melakukan shalat mereka berharap shalatnya akan diterima oleh Allah swt, namun manusia jangan sampai yakin sepenuhnya amal salehnya akan membuatnya bahagia, karena jika demikian maka ia akan bangga dan sombong atas amal saleh yang telah dilakukannya.
Hal ini disampaikan Ayatullah Muhammad Rei Syahri dalam kajian tafsirnya saat menjelaskan tentang maksud kemenangan dalam ayat-ayat Al-Qur’an ialah kebahagiaan duniawi dan ukhrawi manusia.
Dijelaskannya, dan maksud dari Al-Qur’an Karim tentang kebahagiaan manusia ialah saat ia bertakwa dan melakukan amal saleh, Allah swt dalam Al-Qur’an berkata “dengan bertakwa maka manusia akan bahagia.”
Dalam kajiannya tersebut mufassir Al-Qur’an ini juga menyampaikan bahwa hidayah khusus ialah sebuah hidayah yang sampai pada tujuannya, dan tujuan ini bisa dicapai dengan Al-Qur’an Karim karena Al-Qur’an adalah kitab hidayah untuk kebahagiaan manusia, Allah swt dalam ayat-ayat-Nya menekankan bahwa manusia yang beramal baik akan meraih kebahagiaan yang seutuhnya.
Saat orang mukmin melakukan shalat mereka berharap shalatnya akan diterima oleh Allah swt, namun manusia jangan sampai yakin sepenuhnya amal salehnya akan membuatnya bahagia, karena jika demikian maka ia akan bangga dan sombong atas amal saleh yang telah dilakukannya, terangnya.
Banyak di antara manusia yang pada awalnya melakukan amal baik dan amal saleh, namun saat di akhir umurnya ia tidak mencapai kebaikan, oleh karena itu sampai sesaat sebelum ajal menjemput manusia jangan yakin akan mendapatkan kebaikan, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar