Pejabat senior AS mengatakan kepada media negara ini, Donald Trump beberapa jam lagi akan mengumumkan secara resmi Yerusalem sebagai ibukota rezim Zionis.
Menurut laporan IQNA dilansir dari Al-Alam, sejumlah media Amerika dilansir dari para pejabat senior pemerintah mengatakan Donald Trump beberapa jam lagi akan mengumumkan secara resmio bahwa Washington mengenal resmi Yerusalem sebagai ibukota Israel dan memulai persiapan pemindahan kedutaannya ke kota ini.
Menurut para pejabat Amerika, keputusan Presiden Amerika akan dimumkan hari Rabu (6/12).
Sementara itu, sejumlah berita yang menyatakan kesiapan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kepada pasukan keamanan di wilayah pendudukan Palestina.
Trump dalam pidatonya akan mengumumkan kedutaan Amerika akan dipindahkan dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Para pejabat pemerintah AS mengatakan, presiden negara tersebut juga selain akan menandatangani sebuah perintah yang mengizinkannya untuk menunda perubahan gedung kedutaan untuk sementara waktu; karena diplomat Amerika sekarang ini belum menyiapkan pengaturan pekerjaan.
Dalam beberapa hari lalu respon akan pengumuman akhir keputusan Trump semakin meningkat.
Banyak sekali negara Islam seperti Iran, Arab Saudi, Yordania, Mesir, Liga Arab, otoritas nasional dan berbagai kelompok Palestina memperingatkan bahwa kinerja ini bisa jadi membuat krisis kawasan dan menyebabkan munculnya sejumlah kekerasan-kekerasan baru. Recep Tayyip Erdoğan, Presiden Turki, juga hari Selasa mengungkapkan, dengan hal ini bisa jadi Turki akan memutuskan hubungan dengan Israel.
Dari sisi lain, Gedung Putih mengatakan sikap presiden Amerika Serikat "jelas", dan perpindahan terakhir kedutaan adalah "hanya masalah waktu saja".
Keputusan Trump untuk memperkenalkan Yerusalem sebagai ibukota rezim Zionis menyalahi kebijakan yang dipatuhi pemerintah AS sebelumnya.
Sebagian besar negara di dunia tidak mengakui kedaulatan rezim Zionis di seluruh Yerusalem. Sejak didirikan pada tahun 1948, rezim tersebut telah memegang bagian barat Yerusalem dan bagian timur Yerusalem, yang dikuasai oleh Yordania pada tahun 1967, diduduki oleh Israel pada tahun yang sama. Kota ini memuat beberapa situs suci dan religius muslim dan Kristen di dunia.
(Al-Alam/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar