Bila ingin memindahkan kedutaan ke Yerusalem, Amerika tidak membangun gedung baru, cukup mengganti nama gedung konsulat saja.
Gagasan Amerika Serikat untuk membangun Kedutaan Besar di Yerusalem sudah dimulai ketika George Shultz menjabat menteri luar negeri di era pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Setelah melakoni lawatan singkat ke Israel di akhir 1980-an, Shultz memerintahkan mencari lahan di kota suci bagi tiga agama - Islam, Yahudi, dan Nasrani - itu untuk lokasi kedutaan.
Salah satu lahan bakal digunakan untuk membangun Kedutaan Amerika tersebut terletak di simpang jalan antara Hebron dan Yanovsky. Badan Pertanahan Israel telah menyetujui lokasi ini untuk Kedutaan Amerika.
Israel dan Amerika bahkan sudah menandatangani perjanjian untuk membatasi ketinggian gedung kedutaan akan dibangun maksimum 300 meter. Pembatasan ketinggian demi alasan keamanan di masa depan.
Pada 2002, Amerika membeli lahan baru dekat dengan lokasi sebelumnya, terletak antara Arnona dan Hotel Diplomat. Lahan ini berupa tanah kosong tadinya berada di antara Israel dan Yordania pada 1948-1967.
Di lahan itulah akhirnya dibangun gedung Konsulat Amerika pada 2010. Tanah ini seluas 19.500 meter persegi.
Kalau gedung Konsulat Amerika diubah menjadi kedutaan, besarnya lebih kecil dibanding Kedutaan Amerika di Ibu Kota Tel Aviv.
Para pejabat perencanaan pembangunan Yerusalem bilang bila ingin memindahkan kedutaan ke Yerusalem, Amerika tidak membangun gedung baru, cukup mengganti nama gedung konsulat saja.
Jika Amerika mengubah gedung konsulat menjadi kedutaan, negara adikuasa ini bisa mengoperasikan gedung konsulat lama di Jalan Nablus, Yerusalem Timur, dan Jalan Agron, Yerusalem Barat.
Wali Kota Yerusalem Nir Barkat dan wakilnya, Meir Turgeman, telah mengontak Amerika untuk mencari lokasi tepat di Yerusalem buat Kedutaan Amerika.
(Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Ibu Kota Tel Aviv, Israel. (Foto: Ori/Wikimedia Commons)
Gagasan Amerika Serikat untuk membangun Kedutaan Besar di Yerusalem sudah dimulai ketika George Shultz menjabat menteri luar negeri di era pemerintahan Presiden Ronald Reagan. Setelah melakoni lawatan singkat ke Israel di akhir 1980-an, Shultz memerintahkan mencari lahan di kota suci bagi tiga agama - Islam, Yahudi, dan Nasrani - itu untuk lokasi kedutaan.
Salah satu lahan bakal digunakan untuk membangun Kedutaan Amerika tersebut terletak di simpang jalan antara Hebron dan Yanovsky. Badan Pertanahan Israel telah menyetujui lokasi ini untuk Kedutaan Amerika.
Israel dan Amerika bahkan sudah menandatangani perjanjian untuk membatasi ketinggian gedung kedutaan akan dibangun maksimum 300 meter. Pembatasan ketinggian demi alasan keamanan di masa depan.
Pada 2002, Amerika membeli lahan baru dekat dengan lokasi sebelumnya, terletak antara Arnona dan Hotel Diplomat. Lahan ini berupa tanah kosong tadinya berada di antara Israel dan Yordania pada 1948-1967.
Di lahan itulah akhirnya dibangun gedung Konsulat Amerika pada 2010. Tanah ini seluas 19.500 meter persegi.
Kalau gedung Konsulat Amerika diubah menjadi kedutaan, besarnya lebih kecil dibanding Kedutaan Amerika di Ibu Kota Tel Aviv.
Para pejabat perencanaan pembangunan Yerusalem bilang bila ingin memindahkan kedutaan ke Yerusalem, Amerika tidak membangun gedung baru, cukup mengganti nama gedung konsulat saja.
Jika Amerika mengubah gedung konsulat menjadi kedutaan, negara adikuasa ini bisa mengoperasikan gedung konsulat lama di Jalan Nablus, Yerusalem Timur, dan Jalan Agron, Yerusalem Barat.
Wali Kota Yerusalem Nir Barkat dan wakilnya, Meir Turgeman, telah mengontak Amerika untuk mencari lokasi tepat di Yerusalem buat Kedutaan Amerika.
(Haaretz/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar