Jawaban:
Mahdawiyah adalah salah satu masalah yang dipertentangkan antara Sunni dan Syiah dan memiliki berbagai dimensi. Masalah yang dibahas dalam Mahdawiyah adalah sebagai berikut:
1. Pentingnya Mahdawiyah dan penantian akan zuhurnya Imam Zaman as.
2. Imamah Imam Zaman as sejak usia 5 tahun dan panjangnya usia beliau.
3. Falsafah mempercayai wujud Imam Zaman as di antara para syah.
Masalah pertama, tidak hanya menjadi kesepakatan Syiah dan Sunnah bahkan semua negara, mazhab dan agama-agama di dunia tengah menanti kemunculan kebaikan yang utuh sehingga pada akhir dunia, ia mendirikan pemerintahan dan semua manusia yang terzalimi akan dibebaskan. Dalam kitab Zabur Dawud kita membaca: Para penanti allah akan menjadi pewaris bumi. Setelah itu tidak akan ada lagi kejahatan...Allah telah menetapkan orang-orang yang saleh; sebab mereka mendapat berkah dari-Nya dan menjadi pewaris bumi...Generasi yang jahat akan hancur dan orang-orang yang saleh akan menjadi pewaris bumi dan...
Di sini disebutkan tentang kezliman dan kejahatan dan disebutkan bahwa kezaliman dan kejahatan akan hilang. Dengan mengisyaratkan kejadian ini, Qur’an Majid juga bersabda:
[1]وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِن بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصَّالِحُونَ
Kami telah menuliskan dalam kitab Zabur bahwa hamba-hamba-Ku yang saleh akan menjadi pewaris bumi.
Kitab Injil yang empat juga telah memberikan khabar tentang datangnya ‘Anak Manusia’ dan ummat diminta untuk menunggunya.[2]
Ayat-ayat Qur’an dan hadis nabawi juga telah meminta ummat untuk menantikan hari tersebut, hari ketika seoarng ahli bait Nabi dan anak-anak Fathimah as akan muncul dan akan memenuhi dunia dengan keadilan serta menghapuskan kezaliman. Akidah Islam ini adalah hal yang pasti dan tidak bisa diingkari. Sampai Mahyudin Arabi Hanafi dalam kitab Fituhat Makkiah dalam bab bernama Wuzara Mahdi as membuat pembahasan yang mendetail tentangnya dan dengan menjelaskan tentang sketsa karakter beliau, ia mengisyaratkan nama beliau yang mulia.[3]
Begitu juga Ibnu Hajar dalam Sawa’qal Muharraqah berbicara dengan detail tentang keadaan kedua belas imam dan sebuah bab bernama Ayat allati waradat fi zurriat Fathimah as dan Ayat allati waradat fi fadhail ahli bait as. Ia membawakan banyak ayat dan riwayat tentang Mahdi afs.
Selain itu, dalam Sunan Ibnu Dawud yang merupakan salah satu kitab shahih ahli sunnah, teradapt bab yang bernama Kitabul Mahdi. Dalam kitab-kitab dan shahih-shahih ahli sunnah juga terdapat riwayat yang banyak tentang hal ini. Kami akan membawakan 3 hadis dan kami serhkan penelitian lebih lanjut kepada pembaca:
1. Dalam riwayat nabawi yang banyak terdapat kitab-kitab ahli sunnah disebutkan:
لا تقوم الساعه حتي يلي رجل من اهل بيتي يواطؤ اسمه اسمي[4]
Hari kiamat tidak akan tiba hingga seorang pria dari ahli baitku, yang namanya seperti namaku, muncul dan mengambil alih pemerintahan.
2. Jabir bin Samrah menukil bahwa Rasulullah saww bersabda:
يكون اثنا عشر اميرا كلهم من قريش[5]
Setelahku, ada 12 orang pemimpin yang akan memerintah yang semuanya eraal dari Quraisy.
3. Rasulullah saww bersabda:
[6]المهدي من ولد فاطمه
Mahdi adalah anak keturunan Fathimah.
Syiah dan Sunnni memiliki pertentangan dalam hadis kedua dan ketiga. Dan yang paling sering dijadikan pertikaian adalah hadis kedua. Masalah kedua ini dibagi dalam dua bagian:
a. Imamah Imam Mahdi pada usia 5 tahun
b. Panjangnya usia beliau.
Karena yang menjadi syubhah adalah tentang panjangnya usia Imam, maka kami akan membahasnya dnegan ringkas. Jawaban terdapat syubhah ini juga akan menjawab kemubhaman masalah pertama. Harus dikatakan bahwa mereka yang menyatakan bahwa Imam telah meninggal dunia di bawah tanah, membuthkan dalil dan burhan.
Karena mereka yang mengajukan syubhah tentang panjangnya usia Imam Mahda as adalah orang-orang yang mengakui kebenaran Qur’an, maka kami mengatakan bahwa tidak sepantasnya mereka meragukan tentang panjangnya usia salah satu wali Allah. Karena Qur’anul Karim telah memberikan umur yang panjang pada orang-orang tertentu. Sebagai contoh, Nabi Nuh masih berada di tengah kaumnya 950 tahun setelah terjadinya topan.
[7] فَلَبِثَ فِيهِمْ أَلْفَ سَنَةٍ إِلَّا خَمْسِينَ عَامًا
Bahkan sebagian orang ada yang mengatakan bahwa usia Nuh adalah 2500 tahun.
Qur’anul karim juga mengabaikan ucapan kaum yahudi tentang lama Nabi Isa as disalib dan bersabda: [8] Ia (Nabi Isa) tidak terbunuh, tapi Kami membawanya naik ke sisi Kami.
Berdasarkan ayat-ayat ini dan riwayat-riwayat lain yang berasal Rasulullah saww, nabi Nus as memiliki umur yang panjang dan dan Nabi Isa juga hidup selama lebih kurang 2000 tahun. Maka bagaimana mungkin mereka mengingkari tentang usia Imam Mahdi yang panjang dan menganggapnya sebagai hal yang sangat jauh? Selain itu, banyak orang-orang yang berusia panjang disebutkan namanya dalam sejarah sedangkan mereka bukanlah wali Allah. Terpisah dari hal ini, kita mengakui bahwa Allah sangat berkuasa, lantas mengapa kita tidak percaya bahwa Allah mampu menjauhkan wali-Nya dari jangkaun ummat (berdasarkan maslahat tertentu) dalam waktu yang lama dan dengan perbuatan ini Allah menguji hamba-hamba-Nya?
Oleh karena itu, Qur’anul Karim menganggap umur yang panjang bagi seseorang sebagai hal yang mungkin. Yang aneh adalah, mereka yang yakin pada ayat-ayat Qur’an malah memprotes dengan sangat keras tentang usia Imam zaman as yang panjang. Padahal jika sesuatu itu mungkin terjadi maka mishdaqnya tidak akan memiliki perbedaan yang jauh. Oleh karena itu, hidupnya Isa Amasih atau Mahdi Mau’ud adalah sesuatu yang mungkin bagi Allah dan tidak ada masalahnya.
Kesimpulannya, panjangnya usia Imam Zaman as dapat didasarkan pada beberapa dalil akal:
1. Masalah panjangnya usia Imam Zaman as tidak lebih jauh dan aneh dari penciptaan manusia dan perjalanan takwininya; sebab beliau bergerak dari alam sulbi ke alam rahim baru ke alam dunia. Dan setelah itu, barzakh dan kiamat juga menanti beliau. Allah yang telah merubah jism manusia sedemikian rupa, bisa saja membiarkan ciptaannya dalam waktu yang lama ketika berada di dunia atau di tahapan lain dalam penciptaan.
الله علي كل شيء قدير
2. Iblis juga termasuk makhluk yang dengan izin Allah memiliki umur yang panjang, dan tidak ada muslim manapun yang mengingkarinya.
3. Panjangnya umur Imam Zaman as bukanlah masalah baru bahkan dalam berbagai sejarah agama, etrdapat orang-orang yang memiliki umur yang panjang.
Oleh karena itu, dari berbagai ayat dan riwayat serta bukti-bukti sejarah telah jelas bahwa panjangnya umur manusia atau makhluk lainnya tergantung pada kemuliaan dan iradah penciptanya. Allah juga telah memiliki iradah bahwa sejak tahun 255 HQ hingga saat ini Allah menutupi wali-Nya dari pandangan manusia biasa.
Catatan Kaki:
1. Anbiya: 105
2. Silahkan lihat: Injil Matius, Bab 24, ayat 40 dan 45, Injil Muqaddas, Bab 13, ayat 27, Injil Luqas, Bab 13, ayat 37-41, Injil Yohannes, Bab 14, ayat 30.
3. Futuhat Makkiah, Mahyuddin Arabi hanafi, jilid 3, Bab 366, Wuzara Mahdi.
4. Musnad Ahmad hanbali, jilid 1, hal. 376, Sunan Ibnu Dawud, jilid 4, hal. 106, Shahih Turmudzi, jilid 4, hal. 505, ....
5. Shahih Bukhari, Juz Rab’ fi Kitab Ahkam, hal. 175, Shahih Muslim, Kitab Imarah, Bab Annas taba’a liquraisy wal khilafah liquraisy, jilid 2, hal. 191, Shahih Turmuzi, jlid 2, hal. 45....
6. Hadis ini banyak terdapat dalam kitab-kitab hadis ahli sunnah seperti Sunan Ibnu Dawud, jilid 4, Mustadrak Hakim, jilid 4.
7. Ankabut: 14.
8. Nisa: 185 ?
(Sadeqin/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar