Habib Jindan bin Novel bin Salim Jindan mengapresiasi peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw di Istana Bogor melibatkan anak-anak yatim. Habib Jindan menyaksikan anak yatim duduk di depan para pejabat tinggi negara dan perwakilan negara-negara sahabat. “Mereka mengingatkan kita kepada Nabi Muhammad,” kata Pimpinan Yayasan Al Fachriyah Banten ini ketika menyampaikan hikmah Maulid di Istana, 30 November malam.
Anak-anak itu, kata jebolan Madrasah Jam’iyatul Khair Tanah Abang ini, mengingatkan kita bahwa Rasulullah terlahir dalam keadaan Yatim. Karena itu, bagi Habib Jindan, setiap melihat anak yatim kita diingatkan pada sosok yatim paling agung akhlaknya bernama Muhammad Saw.
Habib kelahiran Sukabumi ini bilang, Nabi selalu bertutur kata lembut dan memiliki suara yang merdu. Sehingga dirinya tak pernah mencaci orang lain.
“Sesungguhnya Allah SWT saat memerintahkan Nabi Muhammad berdakwah untuk mengajak manusia dengan baik,” ujarnya
Ucapan yang keras dan kasar, lanjut Habib, hanya membuat orang yang diajak untuk berdakwah akan menjauh.
Nabi bahkan membela agama bukan dengan cacian, melainkan dengan kasih sayang dan kegigihan. Meski demikian, masih ada orang yang berdalih mengamalkan ‘amar maruf nahi munkar’ dan membuat mereka mencaci maki. Namun itu disebut Habib Jindan merupakan hal salah.
“Kita harus melakukan amar maruf dengan cara yang maruf, menyampaikan kebaikan dengan cara yang baik. Juga nahi munkar dengan cara yang maruf. Bukan melakukan amar maruf dengan cara yang munkar,” ujarnya
Apabila kesalahan menimpa pribadi seseorang, Rasulullah akan memaafkannya. Namun jika terkait dakwahnya, Rasulullah akan bersikap tegas. “Jangan caci maki seseorang yang telah meninggal dunia karena masih ada anak-anak mereka yang ditinggalkan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan seorang mukmin di dalam profesi apapun akan bermanfaat. Untuk itulah, Nabi Muhammad, lanjut Habib Jindan bin Novel, bertugas mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari neraka ke surga.
Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa memperingati maulid Nabi Muhammad akan mengikuti rasa cinta dan kebersamaan sebagaimana dicontohkan Rasulullah.
“Rasulullah memberikan ajaran cinta tanah air adalah sesuatu yang fitrah bagi setiap insan karena di situ dia dilahirkan, beribadah dan membangun,” ujar Menag.
Lebih lanjut, Menag menyampaikan muslim yang baik adalah warga negara yang baik. Ia menambahkan bahwa kehormatan bagi umat Islam sebagai umat moderat yang jauh dari sikap ekstremisme dalam bentuk apapun.
Sebagai warga negara yang berideologi Pancasila, menurut Menag, perlu menjadikan keteladanan Nabi Muhammad SAW dan memetik hikmah bagaimana menguatkan mental karakter Indonesia Hebat.
Selain Presiden Jokowi dan Menteri Lukman, turut hadir dalam acara ini Menko Polhukam Wiranto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan KSP Teten Masduki, serta para duta besar perwakilan negara sahabat.[]
(Setkab/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar