Bendera Palestina.
Kantor presiden Palestina memperingatkan Jumat (1/12) mengenai potensi efek destruktif dari tindakan apapun yang menolak hak Al-Quds (Yerusalem) sebagai ibu kota negara Palestina masa depan.
Pernyataan tersebut muncul saat Presiden AS Donald Trump dijadwalkan memutuskan pada Senin (4/11) apakah akan memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke kota suci tersebut.
Tanpa mengacu pada Trump atau AS dengan nama, juru bicara presiden Palestina Mahmud Abbas, Nabil Abu Rudeina mengatakan bahwa ada solusi tunggal di Timur Tengah yaitu mengakui "Yerusalem timur sebagai ibu kota negara Palestina yang merdeka."
"Yerusalem Timur, dengan tempat-tempat sucinya, adalah awal dan akhir dari setiap solusi dan setiap proyek yang menyelamatkan kawasan ini dari kehancuran," katanya dalam sebuah pernyataan di kantor berita resmi Wafa.
(Wafa/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar