Ketua RW 01 Jatibaru Tanah abang, Budiharjo menolak penutupan jalan di depan stasiun Tanah Abang. (Foto: CNN Indonesia/Ramadhan Rizki Saputra)
Sejumlah warga di sekitar Jalan Jatibaru, Tanah Abang keberatan dengan keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang menutup akses Jalan Jatibaru untuk menata para Pedagang Kaki Lima (PKL).
Ketua RW 01 Budiharjo yang tinggal di Jalan Jatibaru X menolak penutupan akses jalan tersebut, karena banyak kendaraan pribadi milik warganya tak lagi bisa leluasa untuk keluar masuk melintasi jalan tersebut.
“Baru semalam saya ditelepon sama warga lantaran akses jalan (Jatibaru) akan tertutup, mobil saya dan kendaraan warga lain tak bisa keluar,” kata Budiharjo saat ditemui para wartawan di depan Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12).
Ia mengkritik sikap Pemprov di bawah kepimpinanan Gubernur Anies Baswedan dan Wakil Gubernur Sandiaga Uno dalam menata kawasan PKL Tanah Abang yang minim sosialisasi.
Budiharjo lantas membandingkan penataan PKL di bawah pimpinan Anies dengan gubernur DKI sebelumnya, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama yang lebih mengedepankan sosialisasi terlebih dulu.
“Saya dukung Anies-Sandi untuk menata PKL, tapi bukan dengan cara seperti ini (minim sosialiasi), waktu itu Jokowi dilanjutkan Ahok itu tidak seperti ini,” katanya.
Budiharjo mengugkapkan, ada enam RW yang menolak penutupan jalan Jatibaru Raya oleh Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, mereka tak dilibatkan untuk duduk bersama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk membahas persoalan ini.
“Dari masyarakat sangat berkeberatan. Sarana umum jalan dipakai untuk pedagang karena akses-akses Jalan Jatibaru tertutup, akses warga yang punya kendaraan semua,” tambahnya.
Budiharjo bersama warganya mengaku akan menemui Anies-Sandi mencari solusi menjawab persoalan ini. Akan tetapi. dia tak menjawab kapan akan menemui Anies.
“Tadi saya sudah bicarakan dengan pihak pak gubernur akan diterima ke kantor,” kata dia.
Budiharjo meminta Anies-Sandi turut menghormati warga sekitar Jalan Jatibaru yang terkena dampak proses penutupan ini. Menurutnya, menata Tanah Abang bukan dengan cara melanggar hak warga lain.
“Bagaimana rakyat akan menghormati, berlawanan dengan hati nurani,” ujarnya.
Budiharjo pun memberikan solusi kepada Anies agar para PKL bukan diberikan lapak tenda di jalan Jatibaru, tetapi diberikan subsidi kios-kios yang masih kosong.
(CNN-Indonesia/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar