Seseorang yang mencintai dan mengidolakan waliyullah maka tujuannya juga akan seperti dirinya, yakni apa yang akan difikirkannya, hal-hal apa saja yang tidak disukainya atau apa yang diinginkannya.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhammad Shabir Jakfari saat menjelaskan tentang makna dan dasar perjanjian serta bai’at kepada Imam Zaman afs.
Dijelaskannya, di saat manusia mencintai seseorang maka pasti ia akan merubah tutur katanya dalam berbicara atau ia akan merubah dirinya agar seperti orang yang dicintainya.
Contoh yang paling nyata ialah misalnya seseorang mendukung sebuah tim sepak bola maka pasti ia akan memakai segala aksesoris yang berbau tim tersebut, dengan semikian saat seseorang mengidolakan dan mencintai sosok yang sangat agung pasti ia akan mengenakan apa yang dikenakannya dan gaya hidupnya.
Dan seseorang yang mencintai dan mengidolakan waliyullah maka tujuannya juga akan seperti dirinya, yakni apa yang akan difikirkannya, hal-hal apa saja yang tidak disukainya atau apa yang diinginkannya.
Jika menyamakan tujuannya maka ia tidak akan terbatas pada dirinya saja atau lingkungannya saja akan tetapi hati dan jiwanya akan bersama dengan orang-orang yang tertindas di penjuru bumi, bersama orang muslim yang terzhalimi di Myanmar, dan orang-orang yang tertindas dimanapun berada baik dari kaum muslimin atau selainnya.
Dengan demikian di saat perjanjian dan makrifat kepada Imam Zaman afs semakin bertambah maka perbuatan seseorang akan semakin mendekatkannya pada kecintaan kepada Allah swt dan akan melakukan apa yang diperintahkan dan diridhai waliyullah, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar