Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Sering Bikin Sayembara, Pengamat Sebut Sandiaga Pimpin Jakarta Terinspirasi Dari Dongeng Bukan Pemikir. Nah Lo!!!

Sering Bikin Sayembara, Pengamat Sebut Sandiaga Pimpin Jakarta Terinspirasi Dari Dongeng Bukan Pemikir. Nah Lo!!!

Written By Unknown on Selasa, 12 Desember 2017 | Desember 12, 2017

Arbi Sanit (Foto: dok.beritaplatmerah)

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sudah tiga kali mencetuskan sayembara, yakni sayembara sepatu Bang Sandi zaman now, sayembara menemukan lokasi rumah DP nol rupiah, dan sayembara mengubah nama program kesehatan Ketuk Pintu Layani Dengan Hati (KPLDH) yang dibuat di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Menanggapi hal ini, pengamat politik Arbi Sanit mengatakan, cara kepemimpinan Sandiaga sangat unik dan kekanak-kanakan. “Kekanak-kanakan. Itu kan jadi kayak Cinderella cari sepatu kaca. Kekanak-kanakan. Ingin menyelesaikan semua masalah dengan permainan. Ini menggelikan,” kata Arbi kepada NNC beberapa hari lalu.

Bahkan Arbi menyebut, politisi Gerindra itu telah menunjukkan gaya kepemimpinannya yang terinspirasi dari dongeng dan bukan dari pemikir hebat dunia seperti Socrates, Plato, maupun Aristoteles.

“Inspirasinya dari dongeng. Bukan cari inspirasi dari pemikir-pemikir, seperti Socrates, Aristoteles, Plato, atau pemimpin-pemimpin hebat, tapi ini dari dongeng. Kayak Cinderella,” ungkap Arbi.

Sebelumnya, Sandiaga meluncurkan ‘Sayembara Sepatu Bang Sandi’ di Jakarta Creative Hub, Thamrin, Jakarta, pada Jumat (3/11/2017) lalu. Tujuannya adalah untuk menemukan sepatu yang nyaman dan tahan dalam segala situasi dan kondisi, dan pastinya sesuai dengan Pergub Nomor 23 Tahun 2016 tentang Pakaian Dinas, yaitu sepatu pantofel berwarna hitam.

“Pantofel hitam, requirement-nya itu harus tahan panas, tahan hujan, bisa masuk lumpur, gorong-gorong, bisa masuk blusukan ke rumah penduduk, dan juga tetap pantas untuk acara kantor dan undangan, kalau kondangan bisa dipakai. Kita ingin sepatu yang bisa diangkat dan sesuai ‘zaman now’ yang kekinian. Jadi generasi milenial bisa ikut pakai,” jelas Sandiaga di Jakarta Creative Hub, Thamrin, Jakarta.

Kemudian untuk mengubah nama program kesehatan KPLDH, Sandi mengusulkan dibuat sayembara, agar masyarakat mengenal program tersebut, karena ia merasa nama KPLDH kurang menarik dan susah diucapkan.

“Programnya bagus tapi susah diucapkan. Karena Ketuk Pintu Layani dengan Hati itu perlu dicari catchy word-nya, seperti KJP, KJS. Jadi kita mesti cari dan kita sayembarain sajalah apa yang bagus, supaya masyarakat lebih mengenal program yang sangat bagus ini,” ujar Sandiaga di Taman Marga Satwa Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (25/11/2017).

Yang terakhir, soal menemukan dimana lahan untuk pembangunan rumah dengan down payment (DP) atau uang muka nol rupiah. Awalnya Sandiaga meminta dicari lewat mesin pencarian Google dengan mengetik ‘Sarana Jaya Rumah DP 0 Rupiah’. Ia memberikan clue di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur.

Namun setelah melakukan penelusuran melalui Google dan tidak ditemukan lokasi yang dimaksud, cara kedua pun ditawarkan Sandi, yaitu dengan sayembara.

(Netral-News/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: