Warga Lebanon yang sedang marah terhadap keputusan Donald Trump mengggelar demonstrasi di sekitar Kedutaan Besar Amerika di Beirut. Demonstrasi ini pun berujung pada penyerangan kedubes ini.
Ini merupakan mata rantai protes dunia terhadap keputusan Donald Trump untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Pasukan keamanan Lebanon menggunakan gas air mata dan air untuk membubarkan para demonstran. Di sekitar Kedubes Amerika terjadi bentrokan antara pasukan keamanan dan para demonstran.
Pasukan keamanan Lebanon telah menutup jalan yang menuju Kedubes Amerika sebelum demonstrasi digelar massa. Akan tetapi, para demonstran berhasil membongkar pintu besi yang menjadi pintu gerbang Kedubes Amerika.
Para demonstran membakar patung Donald Trump dan juga bendera Israel dalam aksi protes tersebut.
Pada bentrokan antara para demonstran dan pasukan keamanan itu, satu orang terluka.
Pasukan keamanan Lebanon yang terdiri dari militer, pasukan keamanan internal, dan pasukan anti huru hara telah memberlakukan penjagaan super ketat di sekitar Kedubes Amerika.
Seluruh parti dan gerakan pemuda serta kelompok-kelompok Palestina mengajak seluruh dunia untuk menggelar demonstrasi besar-besaran dengan slogan “kunjungilah Palestina”.
Salah seorang demonstran merasa heran mengapa demonstrasi ini disikat oleh pasukan keamanan Lebanon. “Demonstrasi kami berjalan damai, dan sudah menjadi hak untuk memprotes keputusan lalim Trump tentang Yerusalem,” ujar Mustafa Hamdan.
(Ma’an/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar