Mayoritas menteri luar negeri Liga Arab mengecam keras keputusan Donald Trump sehubungan dengan pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sekalipun demikian, Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adil Jubair mengambil sikap pasif dan hanya meminta Trump supaya mencabut kembali keputusan itu.
Ahmad Abul Ghaith, Sekretaris Jenderal Liga Arab, menegaskan bahwa keputusan Trump tersebut layak dikecam dan tidak bisa diterima dengan alasan apapun.
“Keputusan Amerika ini berarti legitimasi terhadap penjajahan dan izin untuk memaksakan kehendak melalui paksaan. Liga Arab akan meninjau kembali proses perdamaian Palestina,” ujar Abul Ghaith.
Menurut Sekjen Liga Arab, keputusan Donald Trump tersebut tidak akan merubah realita. Ia meminta seluruh negara dunia supaya mengakui Palestina dengan ibu kota Yerusalem.
Riyadh Maliki, Menteri Luar Negeri Palestina, dalam sidang Liga Arab tersebut mengecam keras keputusan Trump dan menegaskan bahwa keputusan ini adalah penghinaan dan pelanggaran terhadap undang-undang internasional dan hak-hak rakyat Palestina.
Menurut Maliki, keputusan Trump ini telah mencabut kelayakan Washington untuk berpartisipasi dalam proses perdamaian Palestina dan menunjukkan permusuhan Amerika terhadap rakyat Palestina. Keputusan ini akan menimbulkan efek-efek politik dan keamanan yang sangat berbahaya.
Menurut penegaskan Aiman Safadi, Menteri Luar Negeri Jordania, selama rakyat Palestina tidak tenteram, kawasan ini juga tidak akan pernah stabil dan tenteram. Tanpa Yerusalem tidak akan terwujud perdamaian antara Palestina dan Israel.
(Russia-Al-Yawm/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar