Festival “kuburan Syiah Bahrain” sebagai proyek kaligrafi sejarah telah digelar di Universitas Exeter Inggris.
Festival ini digelar berkat prakarsa Institut Penelitian Arab dan Islam yang berada di bawah payung Universitas Exeter dan di bawah pengawasan Prof. Timothy Insul, seorang arkeolog dan dosen di bidang arkeologi Afrika dan Islam.
Dalam festival tersebut, galeri peninggalan bersejarah dari kuburan Syiah Bahrain dipamerkan untuk umum.
Festival ini menggambarkan sisi kehidupan masyarakat Bahrain yang terjamah dan tak terekspos media, serta menunjukkan aneka ragam tradisi Islami di Bahrain dan negara-negara kawasan Teluk Persia.
Di situs informasi institut tersebut dijelaskan, kuburan-kuburan tersebut menjelaskan metode dan tradisi yang dilakukan oleh keluarga mayit melalui sebuah ritual keagamaan.
Bunga plastik, tempat membakar kemenyan, gelas air bunga, pohon-pohon air, potongan pakaian yang terlilit di sekitar batu, bendera hiasan, dan banyak barang lain bisa ditempatkan di atas kuburan.
Peninggala bersejarah dan galeri dari kuburan di festival ini bisa disaksikan oleh para pengunjung sebagai model dari sebuah tradisi material sebuah bangsa. Ini merupakan sebuah proyek besar dari catatan sejarah di Bahrain.
Menurut penilaian dosen sejarah di Intitut Riset Arab dan Islam, festival ini sangat langka dan menakjubkan.
Festival kuburan Syiah Bahrain tersebut dibuka dari tanggal 18 Januari 2018 lalu dan akan berlanjut hingga tanggal 28 Maret mendatang.
(Mir’at-Al-Bahrain/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar