Seminar internasional ulama Islam dengan tema Yerusalem telah digelar di Malaysia. Seminar ini dihadiri oleh para ulama dan tokoh Dunia Islam.
Seminar internasional yang digelar di Putra Jaya, Malaysia, ini mengupas jalan dan cara-cara untuk menghadapi tantangan mendatang setelah Donald Trump secara sepihak menetapkan Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Para orator pada acara pembukaan seminar menyatakan menentang dan mengecam keputusan Trump dalam mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Mereka menegaskan bahwa keputusan ini bertentangan dengan undang-undang internasional dan realita sejarah.
Menurut recana, seminar internasional ini akan mengeluarkan sebuah piagama tentang Yerusalem dan program kerja untuk para ulama di tingkat personal dan institut.
Seminar Yerusalem ini digelar setelah para sahabat Al-Aqsha telah menggelar seminar yang sama di London dua hari lalu. Dalam seminar London ini, lebih dari 3 ribu ulama, tokoh, dan aktifis hukum menandatangani petisi untuk menentang rencana pemindahan kedutaan besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem. Petisi ini juga menegaskan urgensi Yerusalem dan Masjidul Aqsha untuk seluruh Muslimin dunia.
Dalam petisi tersebut, para tokoh Dunia Arab menegaskan, tidak ada alasan untuk mundur dari Yerusalem setelah semua urgensi Yerusalem dan Masjidul Aqsha bagi Islam dan Muslimin. Yerusalem tidak bisa diperjualbelikan.
(Al-Jazeera/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar