Ayatullah Nuri Hamadani, salah seorang marja’ Mazhab Syiah, mengirimkan pesan tertulis kepada musabaqah Al-Quran ke-25 untuk kalangan Basiji.
Di permulaan pesan tertulis tersebut, Ayatullah Nuri Hamadani menukilkan sebuah ayat yang menegaskan seluruh Muslimin supaya bersabar, mengajak sesama supaya bersabar, selalu bersiaga untuk melawan musuh, dan bertakwa kepada Allah.
Frasa ayat rabithu di atas menekankan hubungan setiap personel dengan masyarakat di sekitar.
“Islam adalah agama yang melandaskan pondasinya atas dimensi sosial. Ritual-ritual ibadah seperti jihad, haji, salat, dan lain-lain dilandaskan pada pilar sosial. Jika Islam mengajak seluruh masyarakat supaya melakukan amar makruf dan nahi mungkar, semua ini menghikayatkan dimensi sosial agama ini,” tukas Ayatullah Nuri Hamadani.
Menurut penuturan Ayatullah Nuri Hamadani, Allamah Tabatabaei menegaskan bahwa ayat ini menggambarkan hubungan sosial masyarakat yang sangat gamblang. Masyarakat diciptakan oleh anggota masyarakat, dan mereka tentu memerlukan seorang pemimpin. Dengan ayat ini, urgensi Wali Faqih bisa dibuktikan.
Menurut penegasaan Rahbar Revolusi Islam Iran, menurut Ayatullah Nuri Hamadani, kita akan menyaksikan kemenangan ketika satu tangan seorang Basiji memegang kitab suci Al-Quran dan satu tangan yang lain memegang senjata. Tentu, semua ini hanyalah pengantar untuk kita mengamalkan Al-Quran.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar