Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Jaga NKRI Dari Ideologi Ekstrem, Kemenag Susun Regulasi Pendirian Pesantren

Jaga NKRI Dari Ideologi Ekstrem, Kemenag Susun Regulasi Pendirian Pesantren

Written By Unknown on Selasa, 27 Februari 2018 | Februari 27, 2018


Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) berencana menyusun regulasi tentang standar minimum dan izin pendirian pondok Pesantren. Hal ini, menurut Direktorat Jenderal Pendis Kamarudin Amin, sebagai upaya kehadiran negara dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI).

“Kita tidak ingin seperti India, Bangladesh, Afghanistan yang tidak mengkontrol diri dari ideologi ekstrem,” kata Dirjen saat orasi dalam Rapat Koordinasi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren di Jakarta, Senin (26/2/2018) malam.

Standar yang dimaksud Dirjen mencakup standar minimum dari sisi kurikulum hingga sumber daya manusianya. “Pembuatan standar ini tentu wajib kita libatkan pesantren,” terang doktor lulusan Universitas Bonn, Jerman ini.

Selain itu, melalui leading sektor Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren), Dirjen Pendis juga menegaskan bahwa regulasi izin pendirian pondok pesantren yang selama ini berada di tingkat wilayah Kabupaten/Kota, akan ditarik ke pusat. “Selama ini kita agak lose,” tukasnya.

Kamarudin berharap kebijakan ini tidak dipahami sebagai langkah memperlambat mutu dan kemajuan ponpes di Indonesia. Sebaliknya, hal ini semata-mata demi kemajuan serta menjaga mutu ponpes.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi menambahkan, pihaknya mencanangkan beberapa program terkait moderasi Islam pada tahun 2018. Di antara program tersebut ialah Kongres Kebudayaan Pesantren yang akan digelar pada Hari Santri, Oktober mendatang.

“Selama ini pesantren dikenal masyarakat hanya kitab kuningnya saja, itu baru sisi akademis. Belum pada budaya pesantren,” kata Direktur di hadapan para Kepala Bidang Pontren se-Indonesia.

Seperti diketahui, sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perjuangan santri Pondok Pesantren. Indonesia tercatat banyak memiliki pahlawan yang lahir dari pesantren, antara lain: KH Hasyim Asy’ari, KH Ahmad Dahlan dan KH. Wahid Hasyim.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: