Jokowi saat hadiri apel siaga banser dan kokam di Prambanan. (Foto: Merdeka.com/Purnomo Edi)
Presiden Joko Widodo menanggapi aksi ‘kartu kuning’ yang dilakukan oleh Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) saat Dies Natalies UI ke-68.
Aksi yang dilakukan Ketua BEM UI Zaadit Taqwa diklaim sebagai bentuk peringatan kepada Jokowi agar menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa, seperti gizi buruk di Asmat, papua
Menanggapi aksi itu, Jokowi mengatakan, dia akan mengirimkan pengurus BEM UI untuk ikut melihat kondisi warga di Asmat.
“Mungkin nanti, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI,” kata Jokowi usai menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Situbundo, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Sabtu (3/2).
Menurut Jokowi pengiriman mahasiswa ke Asmat itu, perlu dilakukan agar mahasiswa mengetahui beratnya mengatasi masalah gizi buruk di Papua.
“Biar lihat dapat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah terutama Papua,” kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi tidak mempermasalahkan aksi ‘kartu kuning’ BEM UI itu.
“Ya yang namanya aktivis muda, namanya mahasiswa dinamika seperti itu biasalah, saya kira ada yang mengingatkan itu bagus sekali,” ungkap Presiden.
Ada sejumlah tuntutan yang dilontarkan BEM UI kepada Jokowi, selain gizi buruk di Papua. Di antaranya terkait dwifungsi Polri dan pembatasan ruang gerak organisasi mahasiswa.
(Antara/CNN-Indonesia/suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar