Abdel Bari Atwan, redaktur Rai al-Youm, dalam catatan redaksinya menulis, “Perdana menteri Rezim Zionis takut kepada Iran, bukan Arab. Dia ingin memprovokasi dunia untuk menghadapi negara yang kekuatannya terus meningkat ini. Dia ingin Iran dianggap sebagai ancaman terbesar bagi dunia. Netanyahu mengesankan bahwa Iran adalah adidaya seperti AS, Rusia, dan China yang memiliki ribuan hulu ledak nuklir.
Netanyahu di hadapan enam ratus hadirin di Konferensi Keamanan Munich melambaikan sayap besi yang diklaimnya bagian dari drone Iran yang dijatuhkan Israel. Dia berkata,”Jika perlu, Israel akan menindak Iran secara langsung, bukan para wakilnya (di kawasan).”
“Ini bukan kali pertama Netanyahu tampil seperti seorang guru dan memperlakukan hadirin seperti murid-muridnya. Dia merasa harus menggunakan alat bantu edukasi agar ‘murid-muridnya’ lebih bisa memahami ucapannya.
“Sekira empat tahun lalu, di sidang umum PBB, dia juga membawa sebuah gambar untuk menunjukkan bahwa Iran di ambang produksi bom atom. Dia mengancam, Israel akan menyerang Iran sebelum negara ini memperoleh bom nuklir. Saat itu, dia juga menolak segala bentuk kesepakatan nuklir dengan Iran.
“Yang menarik adalah, dia berpidato sehari setelah pidato McMaster, penasihat keamanan AS, di ruang yang sama. McMaster menghendaki tindakan lebih tegas untuk menghentikan “langkah Iran untuk memperluas dan membentuk jaringan tentara proxy.” Pengaruh ‘tentara-tentara proxy’ ini di Lebanon, Suriah, Yaman, dan Irak disebutnya berdasarkan paradigma Hizbullah.
“Rasa takut yang terpendam di hati AS dan Israel kini telah membuncah keluar. Penyebabnya adalah kesuksesan pertahanan udara Suriah merontokkan jet F-16 Israel buatan AS, itu pun dengan rudal kuno SAM-5 yang umur efektifnya sudah kedaluwarsa 30 tahun lalu.
“Hal ini menunjukkan kadar pentingnya raihan militer tersebut. Andai Israel merasa lebih unggul dan aman, memiliki stok pesawat, rudal, dan hulu ledak nuklir di gudang persenjataannya, kenapa mereka begitu takut terhadap Iran, yang nota bene sedang diembargo AS dan Barat? Kenapa Israel takut terhadap Suriah dan Hizbullah, padahal negara itu baru saja keluar dari perang tujuh tahun yang dipaksakan AS dan sekutu Arab-Eropa atasnya?
“Pertanyaan lainnya adalah, kenapa Netanyahu dalam pidatonya tidak menunjukkan potongan jet Israel yang dirontokkan rudal kuno Suriah, atau bahkan potongan rudal itu, kepada para hadirin?
“Ucapan Netanyahu “Israel tak akan membiarkan Iran mengalunkan tali terorisme di lehernya” mengisyaratkan kekhawatiran AS dan Rezim Zionis secara akurat. Kekhawatiran ini menunjukkan bahwa Teheran, entah disetujui pihak lain atau tidak, telah berhasil membuat strategi efektif untuk menghadapi AS dan Israel. Strategi ini merupakan ancaman dan langkah awal untuk mengakhiri dominasi Tel Aviv selama 7 dekade di kawasan.
“Netanyahu tahu persis bahwa (Sayyid Hasan) Nasrullah selalu melaksanakan janjinya. Hancurnya kapal perang Israel di pesisir Lebanon pada Juli 2006, sebagai bukti kekuatan pengambilan keputusan yang amat langka di saat ini, masih terpatri di benak Netanyahu. Jadi wajar jika Netanyahu mengekspresikan ketakutannya, sebab bukan tali terorisme yang kini dikalungkan ke lehernya, tapi tali muqawamah legal di hadapan penjajahan Zionis; muqawamah yang dilengkapi dengan ratusan ribu rudal dengan berbagai dimensi dan ukuran. Para sahabat dan sekutu Arab Netanyahu sendiri juga tidak tahu cara untuk menghibur hatinya.”
(Rai-Al-Youm/Liputan-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar