Atase kebudayaan Iran di Filipina, dengan menjelaskan peran penting Iran dalam musabaqoh Alquran mengatakan, atase kebudayaan memiliki peran signifikan dalam kompetisi ini, dan pihak Filipina menyambut baik kerja sama ini.
Menurut laporan IQNA, musabaqoh qiraat Alquran kawasan Filipina diadakan pekan lalu atas prakarsa atase kebudayaan yang bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam dan Darul Quran Nabi Muhammad (saw), Masjid Biru Filipina, di auditorium pertemuan pelatihan teknik dan kejuruan yang berlokasi di wilayah muslim Maharlika.
Umat Islam dari berbagai etnis, berpartisipasi dalam kompetisi ini, termasuk delapan pelajar Alquran Darul Quran Nabi Muhammad saw Masjid Biru, yang didedikasikan sebagai proyek gabungan atase kebudayaan dan Komisi Nasional Muslim Filipina untuk mengajar Alquran ke para peminat.
Mengingat peran penting Iran dalam kompetisi ini, IQNA melakukan wawancara dengan penasihat budaya Iran Mohammad Jafari Malek di Filipina, yang hasilnya adalah sebagai berikut:
Tolong jelaskan proses penyelenggaraan musabaqoh terlebih dahulu, berapa banyak orang yang berpartisipasi dalam musabaqoh?
Pada tahun ini, 30 qori terbaik Manila, yaitu 15 laki-laki dan 15 perempuan, berpartisipasi dalam musabaqoh. Para qori periode ini dari berbagai umat Islam di negara tersebut, dan delapan pelajar Alquran dari Darul Quran, Nabi Muhammad saw, yang menandatangani MoU antara atase kebudayaan Iran dan komisi Urusan Islam sebagai satu-satunya Darul Quran resmi yang aktif di di negara ini juga ikut hadir.
Musabaqoh ini diadakan dengan slogan "Alquran Melawan Ekstremisme dan Kekerasan" dan perwakilan dari Komisi Urusan Muslim berbicara disini. Dan demikian juga saya sebagai atase kebudayaan Iran di Filipina membacakan petuah-petuah rahbar di kalangan para qori Alquran dan terorisme serta ekstremisme dan kondisi selatan Filipina termsauk topik yang saya kupas dalam pembicaraan saya.
Kim Idris, Wakil Kementerian Urusan Muslim Filipina, juga mengingatkan slogan musabaqoh, "Kami Muslim menderita ekstremisme, yang berakar pada Wahabisme."
Apakah sejumlah tokoh dan pejabat Filipina menyaksikan dari dekat?
Ya, para tamu dan tokoh terkemuka muslim, termasuk Abdul Rahim Inja, seorang komisaris dari salah satu daerah di Filipina dalam urusan Muslim, Jajuri Arasa, kepala kantor Masjid Biru, Alam Seyyed, Imam Besar Muslim di Wilayah Muslim Maharlika, Alam Said Ahmad Bashar, Kepala Dewan Imam Filipina, Abu Bakar Salsaluna, Wakil Ketua Direktur Eksekutif Kementerian Urusan Muslim, Laman Pian, Direktur Jenderal Komisi Urusan Budaya Muslim, dan sekelompok saudara laki-laki dan perempuan muslim lainnya ikut hadir disini.
Berapa jumlah juri kompetisi ini?
Lima pengajar terkemuka Filipina hadir sebagai juri musabaoqh ini, termasuk Profesor Suleiman, qori asal Filipina, Profesor Kamaraldin, Ali Abu Bakr Muti’, Khaled Matlaban dan Najib Taher, dan memberikan penilaian musabaqoh tahun ini.
Bagaimana mekanisme pemilihan para qori untuk berpartisipasi dalam kompetisi ini?
Mekanisme berpartisipasi dalam musabaqoh ini adalah peserta dari berbagai daerah dipilih oleh Komisi Urusan Muslim dan diundang untuk ikut serta dalam musabaqoh ini.
Apa peran atase kebudayaan Iran di Filipina dalam kompetisi ini?
Atase kebudayaan yang mewakili Iran melakukan kegiatan bersama-sama dengan Komisi Urusan Muslim dan memiliki peran penting dalam musabaqoh ini, dan jika tidak ada dukungan Iran baik secara material dan spiritual, maka musabaqoh ini tidak akan diadakan, Filipina juga menyambut baik kerja sama ini.
Bagaimana para juara terbaik diberikan penghargaan?
Biasanya hadiah uang tunai diberikan ke tiga juara terbaik musabaqoh, dan tahun ini, selain hadiah uang tunai, juga diberikan terjemahan Alquran "Tahereh Saffarzadeh" dalam bahasa Inggris, sebagai hadiah terbaik dan bernilai.
Para wanita juga berpartisipasi dalam musabaqoh tersebut, yang mendapatkan penghargaan, dan Komisi Urusan Muslim memberikan penghargaan kepada para juara terbaik.
Bagaimana kerjasama atase kebudayaan dengan Komisi Urusan Muslim?
Kerjasama atase kebudayaan dengan Komisi Urusan Muslim berlangsung lewat Darul Quran Masjid Biru dan saat ini, ketua komisi telah diganti dan orang lain telah menggantikan mantan ketua, dan kami berharap di masa mendatang kerjasama dengan institusi ini, khususnya dalam bidang Alquran, akan dikembangkan.
Atase kebudayaan mendapat Apresiasi dalam musabaqoh Alquran Filipina, tolong jelaskan tentang hal ini?
Ya, dalam program ini, atase kebudayaan Iran mendapatkan hadiah dan piagam dari Komisi Urusan Muslim. Demikian juga, Laman Pian, Direktur Jenderal kegiatan budaya Komisi Urusan Muslim, berbicara tentang penyelenggaraan musabaqoh Alquran.Ia mengatakan, “Republik Islam Iran adalah satu-satunya negara di dunia yang menyelenggarakan musabaqoh Alquran dengan cara terbaik dan dengan tanpa diskriminasi, dan kita di sini sebagai Kementerian Urusan Muslim Filipina sangat mengapresiasi saudara terkasih ini. Malaysia, tentu saja, juga berkomitmen dalam hal ini, dan walaupun biasanya kami mengirim delegasi terbaik pertama ke Malaysia dan yang berikutnya ke Iran, namun penghormatan yang dilakukan Republik Islam Iran untuk Alquran dan para qori Alquran memiliki tempat terimakasih tersendiri.
Pemberian piagam penghargaan kepada Atase kebudayaan Iran di Filipina atas dukungan Kegiatan Alquran
Abu Bakar Salsalua, Wakil Direktur Eksekutif Urusan Urusan Muslim Filipina dan Kim Idris, perwakilan lain dari kementerian tersebut, juga mengucapkan terima kasih kepada atase kebudayaan dikarenakan penyelenggaraan musabaqoh tersebut.
Seperti yang Anda sebutkan, Anda membacakan statemen-statemen Rahbar dalam musabaqoh ini, apa poros dari statemen tersebut?
Pernyataan tersebut mencakup pidato Ayatullah Khamenei, Pemimpin Tertinggi Revolusi, di tengah-tengah para qori dan ustad Iran di majels keakraban dengan Alquran, yang berbunyi sebagai berikut:
Keindahan lafaz-lafaz Alquran adalah sebuah mukjizat dan sebuah jendela untuk menarik konsep-konsep luhur dan mendalamnya. Dan jika makna-makna tinggi Alquran dijelaskan untuk manusia dengan bahasa saat ini, maka pasti akan memiliki efek yang luar biasa dan akan memberikan perkembangan sejati umat manusia, karena martabat, kekuatan, kesejahteraan materi, keluhuran spiritual, penyebaran pemikiran dan ideologi, kegembiraan dan ketenangan spiritual bergantung pada pengamalan Alquran; Meskipun keindahan dan daya tarik lafaz-lafaz Alquran adalah sebuah mukjizat, namun tujuan lafaz-lafaz yang indah ini adalah membuka jendela untuk mencapai ruang yang mulia dari konsep-konsep Alquran.
Jika sepenuh hati pasrah pada konsep-konsep Alquran, sudah pasti dalam dunia yang pelik dengan badai, dan penuh dengan masalah hari ini, kedalaman konsep-konsep Alquran dan dampaknya akan semakin dipahami.
Masalah kekosongan identitas, pemikiran, dan keyakinan di dunia sekarang ini dan kebutuhan manusia akan konsep-konsep Alquran sangatlah tinggi, dan kita harus memindahkan konsep-konsep ini ke dunia dengan mengkonsolidasikan dasar-dasar iman kita dan mengenalkan dengan bahasa mekanisme pemindahan konsep-konsep Alquran kepada manusia.
Jika konsep ini ditransmisikan, maka Alquran akan menjadi pengaruh utama di dunia dan kekuatan serta senjata mereka tidak akan dapat melakukan apapun. Ketenangan religius dan spiritual merupakan salah satu berkat mengenal konsep-konsep Alquran, dan ketenangan ini akan menjadi perintis bertambahnya keimanan manusia terhadap Allah Yang Maha Kuasa dan kekuatan-Nya.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar