Jamuan berbuka dengan program korespondensi Alquran khusus non-muslim diadakan di markas ini, atas prakarsa atase kebudayaan Iran di Jerman.
Atase Kebudayaan Iran di Jerman mengatakan pada IQNA: Bagian keempat program Masakan Iran, dengan memanfaatkan kesempatan program khusus "Tag der Nachbarn di seluruh Eropa", diselenggarakan untuk memperkenalkan hidangan buka puasa Islam dengan makanan yang diajarkan di tempat atase, dengan partisipasi sekitar 170 orang.
Selama program ini, sambil memperkenalkan layanan konsultasi dan aktivitas budaya terkait, ditampilkan ayat 41-47 dari surah Maryam (sa) dengan terjemahannya dan juga tawasih dengan kehadiran kelompok independen yang dilakukan oleh warga Kerman untuk melaksanakan program ke Eropa, dan ditayangkan sebuah film yang diproduksi dengan durasi 20 menit oleh perwakilan ini dalam bahasa Inggris tentang bulan Ramadan di Iran (tradisi, ibadah, hari-hari keagamaan, buka puasa, manfaat rauzeh atau kidung dll ... Idul Fitri salat Id di Musolla).
Dalam program ini, orang-orang dengan pelbagai agama dan kebangsaan berpartisipasi, dan diantaranya adalah warga Iran dengan total 90 orang dengan beragam kecenderungan dan selera juga hadir di samping para tamu ini.
Untuk acara ini, dirancang agar memungkinkan untuk tamu non-muslim dapat mengenal tradisi Islam dan berkomunikasi dengan Alquran, yang bertepatan dengan acara resmi Eropa (Tag der Nachbarn di seluruh Eropa). Oleh karena itu, di atas meja buka puasa bersama diletakkan satu kitab Alquran dengan terjemahan bahasa Jerman sehingga para tamu dapat berkomunikasi secara tidak langsung dengan Alquran.
Inisiatif ini menyebabkan beberapa orang non-Iran dan non-muslim dari komunitas Jerman di penghujung acara ingin meminjam atau meminta hadiah beberapa jilid kitab terjemahan Jerman ini dan kesemuanya memberikan tanggapan positif.
Poin penting lainnya dari program ini adalah bahwa, meskipun program Tag der Nachbarn di seluruh Eropa sesuai dengan program-program negara-negara Eropa harus berakhir pada pukul 20:30, dan kemungkinan berbuka dan hidangan para undangan non-muslim sebelum azan Maghrib pada 21: 45 sudah pasti tidak dapat terlaksana dan tidak tepat, namun non-muslim yang menghadiri program ini tidak hanya hadir dengan muslim di meja bukber dan tidak meninggalkan program, bahkan mereka berbicang-bincang dengan orang-orang Iran dan muslim dan setiap masing-masing dari mereka mendapatkan jawaban dari para hadirin tentang Islam, Alquran , Ramadan, buka puasa, Iran dan Syiah.
Meski jamuan ringkas (teh, roti, keju, kurma, zaitun, sayuran dan tomat) serta sup, dan demikian juga keterbatasan jamuan dari semua orang di sekitar meja, yang menyebabkan peralatan makan tradisional berbuka terjatuh, para tamu non-Iran terlepas dari status sosialnya, mereka antusias membantu dan bahkan akrab dan sukarela dalam beberapa kasus, bersama dengan beberapa mahasiswa PhD universitas Berlin dan Potsdam, mengumpulkan hidangan dan peralatan-peralatan yang berserakan.
(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar