Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Penasihat Trump Bertemu Putra Mahkota Saudi Untuk Membahas Konflik Israel-Palestina

Penasihat Trump Bertemu Putra Mahkota Saudi Untuk Membahas Konflik Israel-Palestina

Written By Unknown on Minggu, 24 Juni 2018 | Juni 24, 2018

US President Donald Trump's son-in-law and senior adviser Jared Kushner (R) and Saudi Crown Prince Mohammed bin Salman.

Pada tur kedua regionalnya, menantu dan penasehat senior Presiden AS Donald Trump, Jared Kushner telah bertemu dengan Pangeran Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman untuk membicarakan konflik Israel-Palestina sementara Washington bersiap untuk mengungkap apa yang disebutnya kesepakatan abad ini.

Selama pertemuan Rabu (20/6) di Arab Saudi, yang berlangsung di hadapan utusan khusus AS untuk Timur Tengah Jason Greenbelt, kedua belah pihak saling bertukar pandangan tentang hubungan bilateral Washington-Riyadh serta masalah Palestina, menurut pernyataan dari White Rumah.

Kushner memulai turnya pada hari Selasa (19/6) di Amman, di mana dia dan Greenblatt duduk untuk berunding dengan Raja Yordania Abdullah II. Sehari sebelumnya, raja Yordania telah bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membahas apa yang disebut proses perdamaian.


Palestina dikecualikan

Delegasi AS juga dijadwalkan mengunjungi Israel, Mesir dan Qatar, tetapi tidak ada rencana untuk berhenti di kota Ramallah, Tepi Barat, tempat markas Otoritas Palestina.

Hubungan AS-Palestina memburuk sejak Desember lalu, ketika Washington mengakui Yerusalem al-Quds sebagai "ibu kota" Zionis Israel dan mengumumkan rencana untuk memindahkan kedutaan dari Tel Aviv ke kota suci itu.

Zionis Israel mengklaim seluruh Yerusalem al-Quds, tetapi masyarakat internasional memandang sektor timur kota itu sebagai wilayah yang diduduki dan rakyat Palestina menganggapnya sebagai ibu kota negara masa depan mereka.

Langkah kontroversial ini menyebabkan Presiden Mahmoud Abbas secara resmi menyatakan bahwa Palestina tidak akan lagi menerima AS sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik karena Washington “sepenuhnya bias” terhadap Tel Aviv.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: