Koleksi langka yang terdiri dari 4.000 naskah karya Syeikh Bahai disimpan di perpustakaan pusat Haram Suci Razavi dan sebagian besar diberi catatan dan direvisi sendiri oleh Syeikh Bahai di masa hidupnya dan surat wakafnya juga ditulis tangan, diberi cap dan ditandatangani sendiri oleh beliau.
Astan News melaporkan, petugas Divisi naskah tulisan tangan Departemen Perpustakaan, Museum dan Pusat Dokumen Haram Suci Razavi mengatakan, Bahaudin Mohammad Amoli yang lebih dikenal sebagai Syeikh Bahai, menghasilkan banyak karya tulis dalam berbagai tema seperti politik, fikih dan hadis, matematika, akhlak, astronomi, irfan dan tawasuf, teknik dan fisika, juga syair dalam bahasa Arab dan Farsi, sebagian besar dari karya-karya tersebut disimpan di perpustakaan pusat Haram Suci Razavi.
Sayid Mohammad Reza Fazel Hashemi terkait hal ini menuturkan, sebagian besar karya Syeikh Bahai yang sebagian diberi catatan dan direvisi sendiri oleh beliau, sebelumnya disimpan di perpustakaan pribadi, namun kemudian Syeikh Bahai sendiri yang menghibahkan karya-karya tersebut ke perpustakaan pusat Haram Suci Razavi dan ia sendiri pula yang menulis tangan surat wakaf, memberi cap dan menandatanganinya.
Amoli menyinggung salah satu karya Syeikh Bahai yang diberi catatan oleh beliau sendiri dan diterjemahkan oleh muridnya Ibn Khatoun, dan menerangkan, salah satu naskah langka karya Syeikh Bahai adalah sebuah buku berjudul “Arbain Hadis” yang lebih dikenal dengan Arbain dalam bahasa Arab dan tahun penulisannya tercatat 1010 dan diwakafkan ke Haram Suci Razavi tahun 1309 Hs. Meski banyak ulama Syiah yang menulis buku bertema 40 hadis, namun karya ini yang dikenal dalam bahasa Farsi sebagai Chehel Hadis, meerupakan salah satu yang terbaik.
Fazel Hashemi juga menyinggung soal naskah karya berharga lain Syeikh Bahai yang sangat terkenal di era Safavi dan menjelaskan, karya ini diberi judul “Muntakhab Ta’wilaat” dalam tafsir Al Quran dan ditulis tahun 1014 dan diwakafkan oleh Ibn Khatoun pada tahun 1067 Hs.
Sehubungan dengan salah satu karya paling terkemuka Syeikh Bahai di bidang ilmu pengetahuan dan maarif Islam yang ditulis tahun 1017 Hs di Isfahan, Amoli mengatakan, judul buku ini “Musharaf Al Shamsain wa Aksirus Saadatain” atau “Majma’un Nurain wa Mutaliun Nairain” yang didalamnya penulis menjelaskan argumen-argumen fikih Syiah dengan memanfaatkan ayat-ayat Al Quran dan hadis.
Fazel Hashemi juga menyinggung salah satu naskah yang ditulis tahun 1027 Hs di Mashhad dan diwakafkan oleh Nader Syah pada tahun 1145 Hs. Ia menuturkan, judul buku ini adalah “Itsna Asyariat Khums” yang dikenal juga dengan nama Rasail Khums Itsna Asyariah dan Risalah Itsna Asyariya dan membahas masalah bersuci, shalat, zakat, puasa dan haji.
Petugas Divisi naskah tulisan tangan Perpustakaan Pusat Haram Suci Razavi menganggap Syeikh Bahai sebagai salah satu pewakaf utama Haram Suci Razavi yang barang-barang wakafnya tidak hanya terbatas pada buku.
“Di antara karya tulisan tangan beliau yang diwakafkan adalah Al Quran yang dinisbatkan ke Imam Ali as, Imam Hassan as, Imam Hussein as dan Imam Sajjad as, ditulis dengan khat Kuffi di atas kulit rusa dan diwakafkan oleh Syah Abbas Safavi, dan seluruh surat wakafnya ditulis tangan sendiri oleh Syeikh Bahai. Masing-masing dari naskah Al Quran tersebut termasuk di antara maha karya seni Islam abad pertama,” paparnya.
Bahaudin Mohammad bin Hussein bin Amoli terkenal dengan Syeikh Bahai adalah seorang ilmuwan Muslim terkemuka abad ke-10 dan 11 Hq. Dalam 20 tahun terakhir hidupnya, ia mendapat julukan Syeikhul Islam di masa Syah Abbas Safavi dan di tahun 1031 Hq bertepatan dengan tahun 1000 Hs ia meninggal di kota Isfahan dan sesuai wasiatnya, ia dimakamkan di kompleks Makam Suci Imam Ridha as di dekat pusara junjungannya.
(Astan-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar