Pagi hari ini, Rahbar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei menggelar pertemuan penting dengan para duta besar dan pegawai pihak Kementerian Luar Negeri Iran.
Dalam pertemuan ini, Rahbar menegaskan bahwa menjamin kepentingan rakyat secara sejati merupakan kebijakan utama kebijakan luar negeri Iran.
“Kita harus membangun hubungan luar negeri dengan tetap berpegang teguh pada semangat revolusioner dan diplomatik yang cerdas dan bertujuan yang jelas,” tukas Rahbar.
Rahbar menandaskan, dalam kondisi seperti sekarang ini ketika seluruh upaya dunia telah difokuskan untuk menentang Islam dan Revolusi Islam Iran, setiap langkah dan usaha diplomatik pasti menuai pahala Ilahi dan merupakan kebanggaan historis dalam membela kebenaran rakyat Iran.
“Dalam menghadapi tantangan, manusia yang memiliki semangat nasionalisme, tabah, dan cerdas justeru akan meningkatkan volume usaha dan kinerja yang telah menjadi tanggung jawabnya,” tukas Rahbar.
Rahbar menambahkan, memelihara agama dan kesucian jiwa, baik untuk diri maupun keluarga, serta komitmen untuk memperhatikan ajaran Islam merupakan kriteria utama para pegawai Kementerian Luar Negeri Iran, terutama para duta besar Iran.
“Kementerian Luar Negeri, terutama para duta besar, harus memiliki komitmen terhadap norma-norma Islam dan Revolusi Islam. Tingkah laku mereka harus menggambarkan seluruh norma ini,” ujar Rahbar.
Rahbar mengacungkan jempol atas pernyataan Presiden Ruhani pada kunjungan ke Eropa baru-baru yang menegaskan, “Jika minyak Iran tidak diekspor, maka minyak dari negara manapun tidak akan bisa diekspor.” Rahbar menimpali, “Kementerian Luar Negeri harus menindaklanjuti pernyataan-pernyataan seperti ini dengan serius.”
Ayatullah Khamenei mengingatkan, dalam rangka menjauhkan Iran dari dunia, musuh selalu menjadikan tuduhan-tuduhan tak berlandasan sebagai senjata yang senantiasa diekspos ke dunia, seperti pelanggaran HAM, penafian demokrasi, pengekangan kebebasan, dan lain-lain.
“Barat adalah simbol utama pelanggaran HAM. Akan tetapi, mereka dengan sangat tidak malu selalu menuduh Iran,” tandas Rahbar.
Rahbar juga mengingatkan bahwa mimpi untuk menyelesaikan masalah negara hanya dengan membangun hubungan atau perundingan dengan Amerika adalah sebuah kesalahan yang nyata. “Amerika bermasalah dengan wujud Revolusi Islam Iran. Lebih dari itu, masih banyak negara di Afrika, Asia, dan Amerika Latin yang dililit problem, padahal mereka memiliki hubungan mesra dengan Amerika,” ucap Rahbar.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar