Serangan udara oleh Arab Saudi di kota Amran Yaman pada 25 Juni 2018.
Sedikitnya sembilan warga sipil, sebagian besar perempuan dan anak-anak kehilangan nyawa mereka ketika jet tempur Saudi melakukan serangkaian serangan udara terhadap daerah pemukiman di provinsi Amran di barat laut Yaman sementara rezim Riyadh menekan maju dengan kampanye yang menghancurkan terhadap negara yang dilanda konflik itu.
Jaringan televisi al-Masirah Yaman berbahasa Arab, mengutip para pejabat, mengatakan bahwa 20 warga sipil juga menderita luka setelah pesawat-pesawat tempur Saudi membom rumah-rumah di lingkungan al-Barid dari kota Amran Senin pagi.
Kerusakan parah dilaporkan ketika jet-jet Saudi juga menghantam sebuah barak militer dan gedung komunikasi di kota itu.
Pada hari Sabtu, setidaknya enam warga sipil tewas ketika Arab Saudi melakukan serangan udara terhadap kompleks pendidikan di distrik Kitaf wa al-Boqe’e di provinsi barat laut Yaman Sa’ada.
Pada 13 Juni, para penyerbu meluncurkan serangan besar untuk mengambil Hudaydah Houthi, sebuah kota padat penduduk dan pelabuhan paling vital yang dilanda perang, yang merupakan titik masuk bagi 70 persen impor negara miskin itu. Serangan itu, bagaimanapun, gagal mencapai tujuannya, berkat perlawanan tegas yang dipasang oleh pasukan Yaman dan pejuang Houthi dalam mempertahankan kota.
Mohammad Abdulsalam, juru bicara Houthi Ansarullah dari Yaman, telah memperingatkan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk tidak menutup-nutupi kekejaman Arab Saudi di Yaman.
Peringatan itu muncul ketika beberapa negara Barat, AS dan Inggris khususnya, dituduh terlibat dalam agresi karena mereka memasok rezim Riyadh dengan senjata canggih dan peralatan militer serta bantuan logistik dan intelijen.
Gerakan Houthi, yang merupakan bantuan penting bagi tentara Yaman dalam membela negara terhadap pasukan penyerbu, telah menjalankan urusan negara tanpa adanya pemerintahan yang efektif selama tiga tahun terakhir.
Arab Saudi dan sekutu-sekutunya melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015 untuk menginstal ulang rezim yang didukung Saudi dan menghancurkan gerakan Houthi.
(Al-Masirah/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar