Dukungan TGB terhadap presiden Jokowi untuk melanjutkan estafet kepemimpinannya selama 2 periode mendapat tanggapan beragam dari para tokoh, politisi, bahkan netizen.
Gubernur NTB ini yang juga seorang Ulama kharismatik menyatakan mendukung Jokowi 2 periode karena Presiden Jokowi dinilai sukses dan berhasil membangun Indonesia.
TGB menilai bahwa program-program Jokowi tak akan rampung dalam satu periode pemerintahan. Ia ingin memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk merampungkan program-programnya. “Saya merasakan tidak cukup lima tahun mengeksekusi keutuhan visi misi program. Jadi butuh waktu yang relatif cukuplah, dua periode,” kata TGB kepada Tempo, Kamis, 5 Juli 2018. Baca: https://nasional.tempo.co/read/1104206/tgb-zainul-majdi-sampaikan-alasannya-dukung-jokowi-dua-periode
TGB juga menambahkan bahwa perubahan arah dukungan itu tak serta terjadi tiba-tiba saat ini. Ia mengatakan, dalam berbagai kesempatan, dia sudah sering menyampaikan soal NKRI dan moderasi Islam.
Dukungan TGB kepada Jokowi ini dicemooh oleh bani kampret yang kecewa terhadap keputusan politik TGB untuk mendukung Jokowi. Bahkan menurut netizen Abd. Rahman: “Rizieq pun bakal mengalami hal yang sama jika dukung Jokowi“.
Lantas, mengapa mereka mencemooh Jokowi dan pendukungnya. Setidaknya ada 8 alasan yang akan membuat mereka akan selalu membenci Jokowi.
Dalam tulisannya yang dimuat di kompasina.com, Imran Rusli menyebutkan setidaknya ada 8 hal yang menyebabkan mereka (lawan Jokowi) akan selalu membenci Jokowi dan tentunya akan mencemooh siapapun yang mendukungnya. Diantaranya adalah karena Jokowi ketat terhadap keuangan negara, sehingga para pejabat, gubernur, bupati dan walikota menjadi takut menggunakan anggaran dan mencuri uang rakyat.
Baca: https://www.kompasiana.com/imranrusli/8-penyebab-mereka-benci-jokowi_55dec7bb7193733b07819914
Pastinya, masih banyak alasan lagi bagi bani kaum kampret untuk selalu membenci dan mendustai keberhasilan yang sudah ditorehkan Pak Jokowi.
Dari berbagai media
(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar