Usulan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat, untuk berunding dengan Tehran, dan itu pun tanpa prasyarat, telah menuai reaksi luas di dalam dan luar negeri Iran. Sekalipun semua telah tahu bahwa usulan ini tidak lebih dari sebuah permainan anak kecil. Akan tetapi, karena usulan ini datang dari pejabat tertinggi di jajaran pemerintahan Amerika, usulan tersebut perlu memperoleh tanggapan.
Presiden Hasan Ruhani ketika menanggapi usulan perundingan tersebut menegaskan, “Perundingan bersamaan dengan sanksi dan embargo sama sekali tidak memiliki makna.”
Kepala Dewan Strategis Hubungan Luar Negeri Iran juga menandaskan, “Sepertinya Donald Trump ingin melakukan perundingan untuk memaksa perundingan berikut. Ia tidak pernah memikirkan hasil perundingan dan pernyataan-pernyataannya yang kontradiktif.”
Masih banyak lagi pandangan-pandangan dari para tokoh Iran yang menegaskan pelarangan perundingan dengan Amerika Serikat.
Akan tetapi, lebih dari semua itu, pandangan Rahbar Revolusi Islam Iran menjadi keputusan final untuk masalah ini.
Dalam pertemuan dengan ribuan masyarakat Iran kemarin, Rahbar menegaskan, “Untuk masa sekarang ini, berunding dengan Amerika pasti merugikan Tehran, dan itu dilarang.” Rahbar juga menegaskan, “Tidak akan pernah terjadi perang dan Iran juga tidak akan pernah berunding dengan Amerika.”
Pernyataan tegas Rahbar ini menunjukkan bahwa Iran tidak takut terhadap ancaman Amerika dan juga tidak akan pernah terjebak dalam rayuan manis Washington.
Pernyataan Rahbar ini juga menjadi jawaban terhadap keraguan banyak negara yang memiliki hubungan dengan Iran, terutama Eropa. Sekarang Eropa harus memilih apakah masih tetap mempertahankan hubungan dengan Iran atau malah akan merapat ke Washington.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar