Justin Trudeau - Canadian Prime Minister.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menyatakan keprihatinan Kamis (23/8) atas laporan bahwa aktivis hak asasi manusia di Arab Saudi menghadapi hukuman mati.
Kedua negara terkunci dalam sengketa diplomatik atas kritik Kanada terhadap catatan hak asasi manusia kerajaan Saudi, tetapi Trudeau mengatakan Kanada terus "terlibat secara diplomatis" dengan Arab Saudi.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan jaksa Saudi menjatuhkan hukuman mati bagi lima aktivis hak asasi manusia, termasuk, untuk pertama kalinya, seorang wanita.
Kelima orang itu dituduh menghasut protes massa di sebagian besar daerah di Provinsi Timur yang kaya minyak di kerajaan itu. Kelompok hak asasi manusia mengatakan bahwa ancaman eksekusi adalah tindakan yang dilakukan untuk menahan perbedaan pendapat.
"Saya pikir penting untuk memiliki hubungan positif dengan negara-negara di seluruh dunia," kata Trudeau dalam konferensi pers di British Columbia.
"Pada saat yang sama, kami telah menyatakan keprihatinan kami dengan hukuman yang dijatuhkan oleh Arab Saudi, keprihatinan kami untuk membela hak asasi manusia dan nilai-nilai kami di seluruh dunia," tambahnya.
"Kanada akan terus berdiri dengan tegar untuk hak asasi manusia," kata Trudeau.
Dua minggu lalu Kanada menyerukan pembebasan segera aktivis yang ditahan, termasuk kampanye hak perempuan pemenang penghargaan, Samar Badawi.
Arab Saudi membekukan semua perdagangan dan investasi baru, memindahkan ribuan mahasiswa Saudi dari universitas-universitas Kanada dan berjanji untuk menghentikan semua program perawatan medis di Kanada. Maskapai penerbangan negara Saudia juga menangguhkan penerbangan ke Toronto.
Pada akhirnya, Saudi memberikan perpanjangan waktu kepada siswa hingga 22 September, menurut beberapa universitas.
(Islam-Times/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar