Tentara Arab Saudi
Gelombang baru pembantaian rakyat Yaman terutama anak-anak oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, menyulut reaksi dari sejumlah organisasi internasional yang mengecam kejahatan koalisi ini di Yaman.
Ketua Komite Hak Anak PBB, Renate Winter mengatakan, serangan mengerikan Saudi dan koalisinya telah membunuh sekelompok anak-anak Yaman.
Statemen Renate Winter disampaikan setelah serangan jet-jet tempur Saudi ke sebuah bus pengangkut anak sekolah Yaman di Dahyan, Provinsi Saada pada 9 Agustus 2018 lalu yang menewaskan lebih dari 50 orang.
Direktur Riset Timur Tengah, Amnesti Internasional, Lynn Maalouf, Selasa (28/8/2018) malam menuntut dijatuhkannya embargo senjata atas negara-negara anggota koalisi Saudi.
Perang yang dilancarkan Saudi terhadap Yaman terus berlangsung meski membawa dampak mematikan dan menyebabkan kondisi kemanusiaan di negara itu terus memburuk, serta membangkitkan gelombang kekhawatiran dunia internasional.
Kegagalan Saudi meraih ambisinya di Yaman, justru semakin membangkitkan nafsu negara itu untuk meningkatkan intensitas kejahatannya terhadap rakyat Yaman dengan maksud untuk menutupi kekalahan.
Langkah koalisi Saudi menyerang fasilitas publik dan konsentrasi massa seperti pasar, rumah sakit dan sekolah di Yaman jelas-jelas melanggar aturan internasional dan hak asasi manusia, karena melancarkan serangan terhadap warga sipil dan keluar dari zona perang, merupakan tindakan yang dilarang.
Namun koalisi Saudi di bawah dukungan Barat malah semakin gencar melancarkan serangan ke Yaman. Sebagaimana diketahui, Saudi sejak Maret 2015 memulai agresi militer luas ke Yaman dibantu sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain.
Bus pengangkut anak sekolah Yaman dilumat bom pesawat Saudi
Amerika yang memiliki rekam jejak cukup panjang terkait dukungan atas konspirasi sekutu-sekutu regionalnya termasuk Saudi, dalam perang yang dilancarkan koalisi Riyadh di Yaman juga menjadi penentu.
Selain menjustifikasi serangan militer Saudi atas Yaman, Amerika juga memasok senjata canggih untuk Saudi, dan dalam beberapa bulan terakhir bersamaan dengan keterlibatan langsungnya di perang Yaman, Washington bahkan memainkan peran kunci dalam memperburuk krisis kemanusiaan di level dunia.
Salah satu senator Amerika, Bernie Sanders menuturkan, dengan dukungan senjata dan bantuan pengisian bahan bakar untuk jet-jet tempur koalisi Saudi serta membantu kejahatan Riyadh di Yaman, Washington sudah terlibat langsung dalam kejahatan di negara ini.
Sedikit memperhatikan situasi krisis di Yaman, kita akan menyadari bahwa Saudi melakukan semua cara pembunuhan massal terhadap rakyat Yaman dan secara praktis rakyat negara ini sedang bergerak menuju sebuah bencana kemanusiaan besar.
Tidak ada yang bisa memungkiri bahwa aksi koalisi Saudi di Yaman merupakan kejahatan perang dan pelanggaran tegas atas aturan internasional.
Dalam situasi seperti ini, Sekjen PBB, Antonio Guterres dengan memperhatikan tewas dan cacatnya ratusan anak Yaman akibat serangan udara Saudi, kembali memasukkan nama negara itu ke daftar hitam negara pelanggar hak anak, untuk dua tahun berturut- turut.
Jelas, tindakan serius masyarakat internasional terhadap koalisi pimpinan Saudi adalah hal yang harus dilakukan dan keterlambatan serta kelalaian dalam hal ini akan berujung dengan terciptanya berbagai bentuk bencana yang lebih besar terhadap rakyat Yaman.
(Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar