Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Tergelitik Dengan Istilah ‘Ijtima Ulama’ Soal Politik

Tergelitik Dengan Istilah ‘Ijtima Ulama’ Soal Politik

Written By Unknown on Rabu, 01 Agustus 2018 | Agustus 01, 2018

Ilustrasi

Ijtima Ulama GNPF memutuskan : Capres Prabowo, Wapresnya Ustad Abdul Somad atau Salim Sagaf Al Jufri – dalam ijtima ulama ini PKS & Gerindra tampaknya menang banyak, tercermin dari rekomendasi yang dikeluarkan ijtima ulama menguntungkan kedua partai itu.

Ulama yang di maksud dalam Ijtima ini adalah mereka yang terlibat langsung atau tidak langsung dalam demo 212. Jadi Ulama di sini tidak ada kaitan dengan kedalaman ilmu, pengetahuan keagamaan, kiprah dakwahnya, lembaga pendidikian pesantren yang di asuhnya, kitab yang dikarangnya, jurnal imiah yang di terbitkanya atau lainya, pokoknya labelnya Ulama…. titik…..!!

Beberapa tokoh ulama yang hadir antara lain Hadlratus Syeikh Prabowo Subianto yang tiba pertama kali. Disusul KH Ahmad Heryawan, Gus Sandiaga Uno, Al-Habib Anis Baswedan, KH. Yusril Ihza Mahendra, Kiyai Zulkifli Hasan, Tuan Guru Fadli Zonn, Syeikh Mardani Ali Sera, hadir pula Lora Tomy Soeharto, dll ulama-ulama alumni pondok pesantren Salafiyah Munas.

Rekomendasi Ijtima Ulama telah menghasilkan fatwa yang sakral karena tembusan surat keputusan langsung kepada malaikat Jibril untuk disampaikan langsung kepada Allah. Karena keputusan tersebut kesuciannya setingkat wahyu, maka apabila ada partai mencoba untuk bermanuver dan mengganti calon diluar rekomendasi maka hampir bisa dipastikan mereka itu : “Tidak menjalankan/tidak patuh/tidak taat pada Ulama pewaris para nabi”, dan partai yg tidak mentaati fatwa ulamanya karena itu layak disebut partai munafik.

Dengan hasil Ijtima ini maka, partai Demokrat kehilangan kesempatan untuk mencalonkan AHY jadi Cawapres, sebab Gerindra, PKS dan PAN takut kwalat dengan ulama mereka, dan jika menyimpang dari ijtima akan di cap sebagai partai tdk hormat pada ulama.

Demikian lakon ketoprak hari ini. Harap tidak tersinggung, namanya ketoprak ya bohongan.

Sumber: facebook Rozzy Lucky Lucky

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: