Donald Trump -US President.
Kecaman Presiden AS Donald Trump baru-baru ini terhadap PBB tidak mengejutkan karena dia mewakili pandangan bahwa badan dunia harus melayani kebijakan luar negeri AS, kata seorang analis di Virginia.
Keith Preston, editor dari Attackthesystem.org, membuat pernyataan pada hari Minggu (23/9), setelah Trump mengkritik PBB menjelang pidatonya ke pertemuan tahunan para pemimpin dunia di Majelis Umum minggu depan.
Dalam pesan video di halaman Twitter-nya, Trump mengatakan Sabtu (22/9) bahwa PBB memiliki "potensi luar biasa" tetapi "tidak sesuai dengan potensi itu".
Trump diatur untuk berpidato di Majelis Umum pada hari Selasa (25/9). Dia juga akan mengadakan pertemuan dengan kepala Korea Selatan, Mesir, Perancis, Jepang dan Inggris.
Trump telah sering mengkritik PBB, mengklaim bahwa Amerika Serikat tidak mendapatkan penghormatan yang layak meskipun kontribusinya terhadap badan dunia itu - saat ini di 22 persen dari anggaran tahunan.
“Hal pertama yang harus dipahami tentang PBB adalah bahwa PBB dibentuk pada akhir 1940-an setelah berakhirnya Perang Dunia II dan pada dasarnya itu adalah cara bagi pasukan sekutu yang menang di Perang Dunia II untuk menjalankan dunia di negara mereka untuk kepentingan sendiri,” kata Preston pada Press TV hari Minggu (23/9).
"Itu selalu menjadi tujuan utama Perserikatan Bangsa-Bangsa," tambahnya.
(Attack-The-System/Press-TV/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar