Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengatakan, para pejabat Daerah Otonomi Kurdistan dan pemerintah Irak harus menyerahkan para teroris kepada Republik Islam Iran dan bila tidak mampu untuk melakukannya, setidaknya mengeluarkan mereka dari negaranya.
Menyusul aksi-aksi kejahatan yang dilakukan beberapa bulan terakhir oleh kelompok-kelompok teroris di daerah Kurdistan Irak terhadap daerah-daerah perbatasan Iran, Sepah Pasdaran Revolusi Islam hari Sabtu (08/9) dalam operasi militer berhasil menarget tempat pertemuan para pemimpin sebuah kelompok kriminal dan pusat pelatihan para teroris dengan tujuh rudal dari darat ke darat jarak dekat.
Menurut laporan IRNA, Mayjen Mohammad Bagheri, Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran hari Selasa (11/9) menyinggung operasi militer Sepah Pasdaran Revolusi Islam yang berhasil tempat pertemuan para pemimpin satu kelompok teroris di daerah Kurdistan Irak.
"Pada tahun 1996 para pejabat Kurdistan Irak, begitu juga para pejabat Partai Demokrat Kurdistan telah berjanji secara tertulis untuk tidak melakukan operasi merusak di Iran, tapi dengan provokasi Amerika Serikat mereka melanggar janjinya dan melakukan aksi-aksi teror," jelas Mayjen Bagheri.
Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menambahkan, setelah kelompok-kelompok teroris melakukan tindakan dan pergerakan di Iran, mereka diberi peringatan dan bahkan pihak berwenang di wilayah Kurdistan Irak juga telah memberikan peringatan kepada kelompok-kelompok ini, tetapi mereka tidak mengindahkan peringatan tersebut.
Mayjen Bagheri menjelaskan bahwa Republik Islam Iran tidak akan mengizinkan mereka melanjutkan upaya menciptakan instabilitas.
"Bila kelompok-kelompok teroris ini terus melanjutkan aksi-aksinya, mereka akan menghadapi jawaban tegas Iran," pungkas Mayjen Bagheri.
(IRNA/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar