Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Moqtada Sadr dan Al-Abadi Bentuk Blok Parlemen Terbesar

Moqtada Sadr dan Al-Abadi Bentuk Blok Parlemen Terbesar

Written By Unknown on Senin, 03 September 2018 | September 03, 2018

Konferensi pers, Moqtada dan Abadi di Najaf (thenational)

Seorang pembantu dekat Abadi kepada AFP mengatakan, blok itu terdiri dari 177 wakil, yang merupakan lebih dari setengah dari 329 anggota parlemen terpilih dalam pemilihan legislatif.

Enam belas kelompok politik di Irak, termasuk kelompok pimpinan Moqtada Sadr dan Perdana Menteri Haider al-Abadi, Minggu malam (02/09/18) mencapai kesepakatan untuk menciptakan blok terbesar di parlemen, yang diharapkan mampu membentuk pemerintahan baru.

Seorang pembantu dekat Abadi kepada AFP mengatakan, blok itu terdiri dari 177 wakil, yang merupakan lebih dari setengah dari 329 anggota parlemen terpilih dalam pemilihan legislatif.

Blok terbesar itu akan ditugasi oleh presiden untuk membentuk pemerintahan.

Sistem politik baru Irak dirancang untuk memastikan bahwa tidak ada individu atau partai yang dapat mendominasi untuk menghindari kembalinya kediktatoran setelah Saddam Hussein.

Kesepakatan itu disetujui hanya beberapa jam sebelum sesi pertama parlemen Irak yang terpilih pada bulan Mei.

Kelompok Abadi, yang berada di urutan ketiga dalam pemilihan dengan perolehan 42 kursi, mungkin tetap berada di posnya.

Menurut salinan daftar penandatangan kesepakatan baru yang dikutip oleh AFP, kesepakatan itu termasuk aliansi Sadr yang memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan (54 kursi).

Pada hari Senin, 03/09/18, parlemen mengadakan sidang perdananya untuk memlilih juru bicara yang secara tradisional dijabat oleh anggota komunitas Muslim Sunni juga memilih dua wakil juru bicara.

Para anggota parlemen memiliki 30 hari untuk memilih seorang presiden baru untuk negara itu, posisi yang memamasukkan anggota minoritas Kurdi dengan setidaknya dua pertiga suara.

Sejauh ini partai-partai Kurdi belum secara resmi mengumumkan kandidat untuk posisi presiden, meskipun itu hanyalah simbolik.

Presiden baru juga memiliki 15 hari untuk sebuah tugas bersama dengan blok parlemen terbesar untuk membentuk pemerintahan baru.

Kesepakatan koalisi baru itu mencakup kelompok Wataniya, pimpinan Iyad Allawi (21 kursi) sebagai penandatangan bersama dengan beberapa kelompok Sunni serta kelompok ulama Syiah Ammar al-Hakim al-Hakim (19 kursi).

(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: