Perwakilan Suriah untuk Misi PBB di Jenewa, Hussam Eddin Ala mengatakan Damaskus telah membulatkan tekadnya untuk membebaskan Provinsi Idlib dari teroris Front al-Nusra dan kelompok teroris lain.
Berbicara pada pertemuan Dewan HAM PBB di Jenewa, Selasa (11/9/2018), Hussam Eddin menambahkan prioritas utama pemerintah Suriah adalah melindungi warga sipil dan kami telah memberikan waktu yang cukup kepada kelompok bersenjata untuk menyerah dan meletakkan senjata.
"Pemerintah Suriah akan membentuk koridor yang aman bagi evakuasi warga sipil dan kami telah meminta kerja sama dari badan-badan bantuan PBB untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan sesegera mungkin," jelasnya seperti dikutip kantor berita IRNA.
Hussam Eddin meminta sekelompok negara untuk menghormati prinsip-prinsip Piagam PBB, terutama sekali menghormati kedaulatan negara lain, tidak melakukan intervensi dalam urusan internal, dan tidak mengambil pendekatan ganda dengan alasan membela HAM.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moallem mengatakan Amerika Serikat memanfaatkan isu penggunaan senjata kimia sebagai dalih untuk membenarkan serangan ke Suriah.
"AS tidak hanya mengejar kepentingannya di Suriah, tetapi juga ingin melaksanakan skenario rezim Zionis," tambahnya.
Pemerintah dan media-media Barat sedang mencari justifikasi untuk melancarkan serangan ke Suriah. AS dan sekutunya mengancam akan menyerang Suriah jika pemerintah Damaskus menggunakan senjata kimia.
AS, Inggris dan Perancis sekitar enam bulan lalu melakukan serangan rudal ke Suriah dengan klaim keterlibatan Damaskus dalam serangan kimia di kota Douma.
(IRNA/Qodsna/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar