Pemerintah India baru-baru ini memulangkan beberapa pengungsi Rohingya ke Myanmar dan hal ini telah menciptakan gelombang kekhawatiran di antara para pengungsi lainnya.
Menurut laporan IQNA dilansir dari Reuters, Shahidullah, salah satu pengungsi Rohingya, menerima panggilan dari keponakannya yang mengatakan bahwa pemerintah India berniat untuk memulangkan mereka ke Myanmar, setelah televisi India melaporkan bahwa tujuh pengungsi muslim Rohingya dari India dipulangkan ke Myanmar.
Shahidullah, yang tinggal di ujung utara India, melarikan diri ke India setelah disiksa oleh umat Buddha Myanmar pada tahun 2010. Dia mengatakan bahwa ponakannya, "Sa'id al-Rahman", berada di salah satu dari beberapa tahanan di kawasan Assam di India. Menurutnya, Rahman ditangkap di sebuah stasiun kereta api pada tahun 2012 ketika ia kabur dari Bangladesh menuju India. Shahidullah juga telah melakukan perjalanan yang sama dua tahun sebelumnya, tetapi berhasil kabur dari pemeriksaan.
Pekan lalu, pemerintah India mengeluarkan 7 pengungsi dari salah satu pusat penahanan untuk dipulangkan ke Myanmar. Pemerintah India telah menciptakan gelombang horor di antara 40.000 pengungsi buronan.
Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) telah mengidentifikasi 1.600.000 pengungsi yang membantu mencegah mereka dari kekerasan, penahanan dan penangkapan sewenang-wenang.
Sekarang, banyak yang ketakutan bahwa Perdana Menteri nasionalis India Narendra Modi akan melaksanakan janjinya untuk mengusir semua muslim Rohingya dari negara itu.
PBB menuduh Myanmar dengan "genosida," tetapi negara itu menolak tuduhan tersebut, yang mengatakan pasukannya hanya menanggapi serangan militer.
(Reuters/IQNA/berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar