Direktur Institut Riset Timur Tengah mengeluarkan pertanyaan yang tak pantas. Ia menyatakan bahwa Yerusalem adalah simbol agama bagi kaum Yahudi.
“Sebagaimana Makkah dan Madinah merupakan kota suci bagi Muslimin, Yerusalem juga sangat suci bagi kaum Yahudi,” ujar Abdul-Hamid Hakim di Jiddah kemarin.
Menurut Hakim, keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel itu akan bisa menggerakkan air tergenang dalam kasus perundingan perdamaian.
Menurut pengakuan Abdul-Hamid Hakim ketika diwawancarai oleh saluran televisi Al-Hurrah Amerika, “Kita bangsa Arab harus percaya terlebih dahulu supaya kita bisa memahami pihak lawan sebagaimana adanya. Kita harus mengenal hal-hal yang diperlukan untuk menciptakan perundingan perdamaian itu.”
Hakim malah lebih dari pernyataan tersebut. Ia menegaskan, “Kita harus akui dan pahami bahwa Yerusalem memang simbol agama kaum Yahudi. Sebagaimana Makkah dan Madinah merupakan kota suci bagi kita, Yerusalem juga sangat suci bagi mereka.”
Hakim menandaskan, “Kita harus terbebaskan dari warisan Kristen dan Islam politik dari golongan Sunni dan Syiah yang telah menanamkan kebencian terhadap Yahudi dan mengingkari hak mereka di kawasan ini.”
Tidak sedikit warga Arab Saudi di media-media sosial terutama Twitter yang telah mengencam keras pernyataan Abdul-Hamid Hakim tersebut. Menurut penegasan mereka, pernyataan yang telah ia lontarkan dan juga para petinggi Arab Saudi yang ingin menormalisasi hubungan dengan rezim Zionis tidak mewakili mayoritas rakyat Saudi.
(Al-Quds-Al-Arabi/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar