Koran Israel Yedioth Ahronoth memberitakan akan dilakukan penggalian luas di bawah tanah Masjidul Aqsha.
Menurut laporan Arab 21, proyek penggalian bawah tanah Masjidul Aqsha itu akan ditangani oleh Dewan Peninggalan Bersejarah Israel. Peninggalan-peninggalan bersejarah yang sedang mereka cari meliputi pondasi tembok barat (Tembok Buraq) yang merupakan bagian utama dari Masjidul Aqsha, renovasi Birkah Silwan, dan penggalian kamar-kamar intern Benteng Al-‘Ain.
Pihak Kementerian Budaya Israel mendukung penuh proyek yang diklaim bertujuan memperkuat hubungan antara kaum Yahudi dan Yerusalem.
Apabila proyek tersebut disahkan oleh kabinet Israel, tak ayal pasti proyek ini memperoleh kecaman keras dari Dunia Arab.
Yedioth Ahronoth menekankan, proyek penggalain terbaru ini bertujuan untuk memelihara keutuhan “kota kuno” serta memperluas kawasannya.
Akan tetapi, proyek penggalian baru ini tidak meliputi Masjidul Aqsha yang biasa disebut oleh rezim penjajah Palestina dengan nama “Jabal Al-Haikal”.
Menurut Yedioth Ahronoth, proyek penggalian bawah tanah Masjidul Aqsha ini adalah sebuah proyek bersejarah, karena baru pertama kali ini sebuah lembaga negara melakukan penggalian di kawasan kuno Yerusalem. Biaya yang diperlukan untuk menjalankan proyek ini mencapai 70 juta dolar.
Menteri Budaya Israel meminta kepada Benjamin Netanyahu yang tidak lama lagi akan mengesahkan pengalokasian budget baru supaya biaya untuk penggalian itu dianggarkan.
(Arab-21/Al-Alam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar