Di sejumlah negara Islam, maulid Nabi saw termasuk salah satu hari libur penting, yang dirayakan secara umum dengan pelbagai program dan acara khusus di setiap kawasan dan mengetahui tentang hal ini akan lebih mengenal satu umat dan masyarakat dunia muslim.
Menurut laporan IQNA, umat muslim memanfaatkan acara hari kelahiran Rasulullah saw untuk edukasi metode kehidupan dan sirah Rasulullah saw serta afirmasi amal ajaran-ajaran Nabawi dan Qurani.
Sementara itu, di sebagian negara seperti Qatar dan Arab Saudi tidak menyelenggarakan acara perayaan maulid dikarenakan adanya ideologi wahabi. Di sebagian negara Islam memanfaatkan kesempatan perayaan ini untuk menghantam pelbagai mazhab Islam lainnya dan persatuan antar umat muslim.
Dengan tibanya bulan Rabi’ dan sudah hampir separuh, jutaan umat muslim di seantero dunia merenungkan kelahiran manusia sempurna ini dan menelaah kembali beografi beliau serta mengambil pelajaran dari nilai dan ajaran-ajaran beliau.
Umat muslim dunia berupaya mengambil pelajaran dari Rasulullah, dimana Allah dalam Alquran telah memperkenalkannya sebagai manusia yang memiliki perangai yang luhur, wa innaka la’ala khuluqin adzim. Tidak dapat dipungkiri, salah satu cara terbaik untuk memperingati kelahiran manusia paripurna ini adalah mengulang kembali cerita kehidupan beliau untuk anak-anak, para remaja dan lansia serta menerapkannya dalam kehidpan.
Berpuasa, memberi makan orang-orang miskin, merenungkan Alquran, munajat dan berdoa, melakukan perbuatan-perbuatan baik dan membantu orang lain termasuk perbuatan-perbuatan yang dapat dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah saw.
Allah telah berfirman dalam Alquran, “Dan Kami tidak mengutusmu melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam”. Karenanya, kemusliman dan mengikuti Rasulullah saw menyebabkan semaksimal mungkin menjadi sumber rahmat bagi orang-orang di sekitar dan lingkup sekitar kita.
Perayaan Milad di Pelbagai Penjuru Dunia
Di seantero dunia, milad Rasulullah saw dirayakan dengan pelbagai cara. Sebagian mereka merayakan di rumah, sebagian lainnya menghias sejumlah jalan dan masjid. Membagi-bagikan makanan, manisan, berpartisipasi dalam ceramah, penyelenggaraan demo, membaca Alquran, ini semua adalah acara dan kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan munasabah ini.
Menurut pengumuman surat kabar The Nation, di negara seperti Pakistan, seluruh bulan Rabiul Awwal dirayakan sebagai bulan kelahiran Rasulullah saw. Di Singapura, milad Rasul saw adalah satu perayaan satu hari, dimana di situ diselenggarakan perayaan kelahiran untuk anak-anak fakir, yatim dan juga salat hari raya dan pidato di masjid-masjid setempat. Di Malaysia dan Indonesia, perayaan milad sangatlah penting, yang dilaksanakan dengan ceria dan penuh dengan lampu-lampu dan lebih meriah dari hari raya Idul Fitri dan idul Adha.
Bundaran Al-Azhar Kairo juga menjadi tempat penyelenggaraan salah satu perayaan terbesar milad, dengan dihadiri lebih dari 2 juta muslim. Di Irak dan Suriah juga diselenggarakan acara milad Nabi dengan meriah.
Di Libya, setelah revolusi akhir, juga diselenggarakan milad Rasulullah saw dengan dihadiri masyarakat di sejumlah jalan-jalan dan permainan api. Pada masa Qadafi, masyarakat tidak diizinkan untuk menyelenggarakan permainan api. Masyarakat Oman juga pada hari raya berkumpul di masjid dan tempat-tempat religi dan melantunkan kasidah dan menyanjung Rasulullah saw. Di Aljazair juga diselenggarakan perayaan milad sebagai simbol koherensi rakyat dan dengan partisipasi pemerintah.
Masyarakat Tunisia
Warga Tunisia menyambut hari kelahiran Rasulullah saw dengan memakai wewanginan dan majelis qiraat Alquran menjamu masyarakat. Di Yordania juga diselenggarakan perayaan milad Nabi saw di sejumlah masjid dan markas religi dan kebudayaan dengan lantunan Alquran dan penyelenggaraan acara-acara keagamaan.
Di India, hari raya milad dilaksanakan dengan penyelenggaraan salat dan acara-acara religi dan seperti di Pakistan, diselenggarakan beragam konferensi sirah Rasul dan kasidah sementara di Jammu dan Kashmir juga selain diselenggarakan pameran gaya hidup Nabawi, juga diselenggarakan aksi-aksi damai.
Di sejumlah negara non Islam, sejumlah masjid dan markas kebudayaan dan Islami menjadi tuan rumah perayaan dan pelbagai program seperti penyelenggaraan musabaqoh Alquran dan perayaan lebih mengenal Rasulullah dan ajaran-ajaran beliau.
Milad Rasulullah saw, Pintal Persatuan Muslim
Milad agung Rasulullah saw menyebabkan pengokohan partisipasi sosial selain menjaga garis-garis kebudayaan, etnis dan mazhab dan kesiapan untuk menyelenggarakannya menyebabkan penyebaran dan pemulihan hubungan antar pelbagai kelompok. Peningkatan partisipasi sosial yang menyebabkan kesehatan masyarakat terealisasiakan dalam naungan kehadiran seluruh kelompok dan pelbagai tingkat masyarakat dalam perayaan dan munasabah religi dan kebudayaan dan hal penting ini dilaksanakan dengan seapik mungkin dalam sebuah perayaan dengan keluasan perayaan milad Nabi saw.
Hari ini, apa yang ada di tingkat formal dan non formal dan juga nasional dan internasional di tengah-tengah masyarakat Islam yang harus lebih diperhatikan adalah menyandingkan seluruh mazhab dan kelompok Islam dalam menyelenggarakan hari raya besar Islam dan kelahiran Rasulullah sebagai pintal persatuan muslim dunia. Penyelenggaraan program-program kebudayaan dan religi serta festival dengan dihadiri umat muslim seluruh mazhab dan etnis dapat menjadi langkah efektif dalam publikasi budaya persatuan dan solusi problem yang dihadapi umat muslim, dengan bersandar pada energi persatuan.
Perayaan milad Rasulullah saw dimulai dari Jumat, 12 Rabiul Awwal di kalangan masyarakat Ahlusunnah seantero dunia kecuali Arab Saudi dan masyarakat Syiah juga menyelenggarakannya pada tanggal 17
Rabiul Awwal.
Pelaksanaan salat di masjid, membagi-bagikan manisan khusus lebaran, melantunkan selawatan telah dimulai di sejumlah negara.
Menurut laporan Anatoli, masyarakat Turki telah memulai perayaan milad Rasulullah sejak dari Rabu sore dan umat muslim dengan pergi ke masjid, dengan membaca qasidah yang menyanjung Rasulullah, juga memperbaharui dengan nilai-nilai Islam. Sejumlah masjid seantero Turki pada hari-hari ini menjadi tuan rumah umat muslim dengan menyelenggarakan salat dan qiraat Alquran serta qasidah dalam menyanjung Nabi saw.
Surat Kabar Pakistan The News juga menulis, di Pakistan juga hari milad ditandai dengan 31 tembakan udara di ibukota dan 21 tembakan udara di propinsi lainnya dan Jumat, sejumlah kota di seantero Pakistan, seperti Karachi, Islamabad, Rawalpindi, Peshawar, Quetta, Faisalabad, Lahore, dan lain-lain menjadi tuan rumah kelompok besar dan kecil masyarakat. Sejumlah jalan, masjid, makam, pusat perbelanjaan dan kawasan hunian semuanya dihiasi dengan lampu-lampu kecil dan saat ini juga diselenggarakan konferensi sirah Rasul dan majelis-majelis maulid.
Di Kashmir juga ribuan masyarakat, laki-laki, perempuan dan anak-anak muslim pergi ke sejumlah masjid dengan hadir dalam aksi demo milad, dan melaksanakan salat malam di seluruh malam.
Pertemuan terbesar muslim Kashmir diselenggarakan di masjid Hazratbal di kota Srinagar dan mengangkat tangan dan lantunan ayat-ayat Alquran oleh kaum mukmin, yang telah mengalirkan air mata mereka, merupakan sebuah fenomena yang menawan. Sejumlah konferensi sirah Nabi dan kumpulan milad Nabawi di senatero kota juga termasuk program lain tradisi masyarakat Kashmir.
Baca:
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/galeri-ratusan-ribu-rakyat-yaman.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/galeri-perayaan-maulid-nabi-saw-di.html
Lihat Fatwa Wahabi:
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/perayaan-maulid-nabi-dilarang-digelar.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/11/bukti-2-tahun-lalu-mufti-arab-saudi.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/11/fatwa-mufti-agung-saudi-larang-perangi.html
(The-Nation/Anatoli/The-News//IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Menurut laporan IQNA, umat muslim memanfaatkan acara hari kelahiran Rasulullah saw untuk edukasi metode kehidupan dan sirah Rasulullah saw serta afirmasi amal ajaran-ajaran Nabawi dan Qurani.
Sementara itu, di sebagian negara seperti Qatar dan Arab Saudi tidak menyelenggarakan acara perayaan maulid dikarenakan adanya ideologi wahabi. Di sebagian negara Islam memanfaatkan kesempatan perayaan ini untuk menghantam pelbagai mazhab Islam lainnya dan persatuan antar umat muslim.
Dengan tibanya bulan Rabi’ dan sudah hampir separuh, jutaan umat muslim di seantero dunia merenungkan kelahiran manusia sempurna ini dan menelaah kembali beografi beliau serta mengambil pelajaran dari nilai dan ajaran-ajaran beliau.
Umat muslim dunia berupaya mengambil pelajaran dari Rasulullah, dimana Allah dalam Alquran telah memperkenalkannya sebagai manusia yang memiliki perangai yang luhur, wa innaka la’ala khuluqin adzim. Tidak dapat dipungkiri, salah satu cara terbaik untuk memperingati kelahiran manusia paripurna ini adalah mengulang kembali cerita kehidupan beliau untuk anak-anak, para remaja dan lansia serta menerapkannya dalam kehidpan.
Berpuasa, memberi makan orang-orang miskin, merenungkan Alquran, munajat dan berdoa, melakukan perbuatan-perbuatan baik dan membantu orang lain termasuk perbuatan-perbuatan yang dapat dilakukan untuk memperingati hari kelahiran Rasulullah saw.
Allah telah berfirman dalam Alquran, “Dan Kami tidak mengutusmu melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam”. Karenanya, kemusliman dan mengikuti Rasulullah saw menyebabkan semaksimal mungkin menjadi sumber rahmat bagi orang-orang di sekitar dan lingkup sekitar kita.
Perayaan Milad di Pelbagai Penjuru Dunia
Di seantero dunia, milad Rasulullah saw dirayakan dengan pelbagai cara. Sebagian mereka merayakan di rumah, sebagian lainnya menghias sejumlah jalan dan masjid. Membagi-bagikan makanan, manisan, berpartisipasi dalam ceramah, penyelenggaraan demo, membaca Alquran, ini semua adalah acara dan kegiatan yang diselenggarakan bertepatan dengan munasabah ini.
Menurut pengumuman surat kabar The Nation, di negara seperti Pakistan, seluruh bulan Rabiul Awwal dirayakan sebagai bulan kelahiran Rasulullah saw. Di Singapura, milad Rasul saw adalah satu perayaan satu hari, dimana di situ diselenggarakan perayaan kelahiran untuk anak-anak fakir, yatim dan juga salat hari raya dan pidato di masjid-masjid setempat. Di Malaysia dan Indonesia, perayaan milad sangatlah penting, yang dilaksanakan dengan ceria dan penuh dengan lampu-lampu dan lebih meriah dari hari raya Idul Fitri dan idul Adha.
Bundaran Al-Azhar Kairo juga menjadi tempat penyelenggaraan salah satu perayaan terbesar milad, dengan dihadiri lebih dari 2 juta muslim. Di Irak dan Suriah juga diselenggarakan acara milad Nabi dengan meriah.
Di Libya, setelah revolusi akhir, juga diselenggarakan milad Rasulullah saw dengan dihadiri masyarakat di sejumlah jalan-jalan dan permainan api. Pada masa Qadafi, masyarakat tidak diizinkan untuk menyelenggarakan permainan api. Masyarakat Oman juga pada hari raya berkumpul di masjid dan tempat-tempat religi dan melantunkan kasidah dan menyanjung Rasulullah saw. Di Aljazair juga diselenggarakan perayaan milad sebagai simbol koherensi rakyat dan dengan partisipasi pemerintah.
Masyarakat Tunisia
Warga Tunisia menyambut hari kelahiran Rasulullah saw dengan memakai wewanginan dan majelis qiraat Alquran menjamu masyarakat. Di Yordania juga diselenggarakan perayaan milad Nabi saw di sejumlah masjid dan markas religi dan kebudayaan dengan lantunan Alquran dan penyelenggaraan acara-acara keagamaan.
Di India, hari raya milad dilaksanakan dengan penyelenggaraan salat dan acara-acara religi dan seperti di Pakistan, diselenggarakan beragam konferensi sirah Rasul dan kasidah sementara di Jammu dan Kashmir juga selain diselenggarakan pameran gaya hidup Nabawi, juga diselenggarakan aksi-aksi damai.
Di sejumlah negara non Islam, sejumlah masjid dan markas kebudayaan dan Islami menjadi tuan rumah perayaan dan pelbagai program seperti penyelenggaraan musabaqoh Alquran dan perayaan lebih mengenal Rasulullah dan ajaran-ajaran beliau.
Milad Rasulullah saw, Pintal Persatuan Muslim
Milad agung Rasulullah saw menyebabkan pengokohan partisipasi sosial selain menjaga garis-garis kebudayaan, etnis dan mazhab dan kesiapan untuk menyelenggarakannya menyebabkan penyebaran dan pemulihan hubungan antar pelbagai kelompok. Peningkatan partisipasi sosial yang menyebabkan kesehatan masyarakat terealisasiakan dalam naungan kehadiran seluruh kelompok dan pelbagai tingkat masyarakat dalam perayaan dan munasabah religi dan kebudayaan dan hal penting ini dilaksanakan dengan seapik mungkin dalam sebuah perayaan dengan keluasan perayaan milad Nabi saw.
Hari ini, apa yang ada di tingkat formal dan non formal dan juga nasional dan internasional di tengah-tengah masyarakat Islam yang harus lebih diperhatikan adalah menyandingkan seluruh mazhab dan kelompok Islam dalam menyelenggarakan hari raya besar Islam dan kelahiran Rasulullah sebagai pintal persatuan muslim dunia. Penyelenggaraan program-program kebudayaan dan religi serta festival dengan dihadiri umat muslim seluruh mazhab dan etnis dapat menjadi langkah efektif dalam publikasi budaya persatuan dan solusi problem yang dihadapi umat muslim, dengan bersandar pada energi persatuan.
Awal Perayaan
Perayaan milad Rasulullah saw dimulai dari Jumat, 12 Rabiul Awwal di kalangan masyarakat Ahlusunnah seantero dunia kecuali Arab Saudi dan masyarakat Syiah juga menyelenggarakannya pada tanggal 17
Rabiul Awwal.
Pelaksanaan salat di masjid, membagi-bagikan manisan khusus lebaran, melantunkan selawatan telah dimulai di sejumlah negara.
Menurut laporan Anatoli, masyarakat Turki telah memulai perayaan milad Rasulullah sejak dari Rabu sore dan umat muslim dengan pergi ke masjid, dengan membaca qasidah yang menyanjung Rasulullah, juga memperbaharui dengan nilai-nilai Islam. Sejumlah masjid seantero Turki pada hari-hari ini menjadi tuan rumah umat muslim dengan menyelenggarakan salat dan qiraat Alquran serta qasidah dalam menyanjung Nabi saw.
Surat Kabar Pakistan The News juga menulis, di Pakistan juga hari milad ditandai dengan 31 tembakan udara di ibukota dan 21 tembakan udara di propinsi lainnya dan Jumat, sejumlah kota di seantero Pakistan, seperti Karachi, Islamabad, Rawalpindi, Peshawar, Quetta, Faisalabad, Lahore, dan lain-lain menjadi tuan rumah kelompok besar dan kecil masyarakat. Sejumlah jalan, masjid, makam, pusat perbelanjaan dan kawasan hunian semuanya dihiasi dengan lampu-lampu kecil dan saat ini juga diselenggarakan konferensi sirah Rasul dan majelis-majelis maulid.
Di Kashmir juga ribuan masyarakat, laki-laki, perempuan dan anak-anak muslim pergi ke sejumlah masjid dengan hadir dalam aksi demo milad, dan melaksanakan salat malam di seluruh malam.
Pertemuan terbesar muslim Kashmir diselenggarakan di masjid Hazratbal di kota Srinagar dan mengangkat tangan dan lantunan ayat-ayat Alquran oleh kaum mukmin, yang telah mengalirkan air mata mereka, merupakan sebuah fenomena yang menawan. Sejumlah konferensi sirah Nabi dan kumpulan milad Nabawi di senatero kota juga termasuk program lain tradisi masyarakat Kashmir.
Baca:
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/galeri-ratusan-ribu-rakyat-yaman.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/galeri-perayaan-maulid-nabi-saw-di.html
Lihat Fatwa Wahabi:
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/12/perayaan-maulid-nabi-dilarang-digelar.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/11/bukti-2-tahun-lalu-mufti-arab-saudi.html
http://angkasa-news-agency.blogspot.com/2017/11/fatwa-mufti-agung-saudi-larang-perangi.html
(The-Nation/Anatoli/The-News//IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar