Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengedepankan kekerasan dalam menghadapi berbagai permasalahan. Nabi lebih mengutamakan rasa persaudaraan, perdamaian, dan sikap keadilan.
“Bisa dikatakan dalam menghadapi segala macam permasalahan, Nabi Muhammad lebih menekankan kepada aspek perdamaian, persaudaraan, toleransi, persamaan, dan keadilan,” ujarnya pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 Hijriah di Lapangan Medan Merdeka Selatan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, pada Jumat (1/12).
Menurut KH Nasaruddin Umar, peringatan Maulid Nabi merupakan momentum bagi umat Islam untuk melakukan mawas diri dan refleksi sejauh mana telah mengikuti teladan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Peringatan Maulid Nabi sejatinya bisa mengukuhkan kesadaran umat Islam untuk berdakwah yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Umat Islam, lanjut dia, harus bisa meneladani Nabi Muhammad yang betul-betul “rahmatan lil alamin“, menjadi rahmat bagi seluruh alam. “Untuk itu, peringatan Maulid Nabi hari ini harus menjadi bahan refleksi untuk kembali menghadirkan ‘Nur Muhammad’ yang tentunya dapat mencerdaskan dan menguatkan umat,” ucapnya.
Imam Nasaruddin juga menambahkan, bahwa Nabi adalah sosok yang sangat menjaga perasaan orang lain, satu sifat mulia yang wajib ditiru oleh mereka yang mengaku sebagai pengikutnya. Menurutnya, keteladanan Nabi harus dijadikan pegangan oleh umat Islam Indonesia dalam memelihara perdamaian dan kesatuan NKRI dari berbagai ancaman perpecahan, termasuk ancaman paham radikal terorisme.
(Republika/Liputan-I/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar