Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan bahwa kegiatan memperingati Maulid Nabi pada hakikatnya adalah mengingatkan kita bagaimana misi kenabian yang diperintahkan Allah SWT. Menurutnya, misi kenabian setidaknya ada dua, yakni mengajak manusia bertakwa dan kesalehan sosial.
Hal itu disampaikan presiden Jokowi pada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di ruang Garuda, Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11). Peringatan maulid Nabi kali ini juga mengundang para santri dan anak-anak yatim.
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa misi kenabian itu diwujudkan dalam kesalehan individu dan sosial. Keberhasilan Nabi membangun kota yang bernama Madinah hendaknya dijadikan contoh dalam pembangunan bangsa kita Indonesia. “Keberhasilan Nabi Muhammad membangun kota Madinah adalah contoh bagaimana kita bisa membangun Madinah-Madinah yang baru,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, Piagam Madinah merupakan terobosan yang besar bukti penghormatan kepada hukum yang menjaga kepentingan bersama. Oleh karena itu, sudah menjadi tugas semua kalangan untuk melanjutkan misi kenabian yang rahmatan lil alamin.
Anak-anak harus diajarkan kesantunan, diajarkan kebaikan, dan menghormati hukum. Begitu juga dengan yang kaya harus membantu yang miskin. “Semoga maulid nabi menjadi pintu bagi Indonesia untuk menjadi negara yang baldatun thoyyibatun wa rabbun ghaaffur,” ucap Jokowi.
Pada acara tersebut tampak hadir Menko Polhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan KSP Teten Masduki, serta para duta besar perwakilan negara sahabat.
(Kompas/Liputan-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar