Di tengah kembali memanasnya isu Palestina yang dalam sepekan terakhir menyita perhatian dunia, kabar tak kalah memprihatinkan juga datang dari organisasi Dokter Lintas Batas atau Médecins Sans Frontières (MSF) yang dalam rilis terbarunya mengungkapkan sedikitnya 9.000 warga Muslim Rohingya telah tewas dalam periode antara 25 Agustus sampai 24 September.
Dalam laporan yang sama juga terungkap bahwa 71 persen atau 6.700 orang di antaranya kehilangan nyawa akibat mengalami kekerasan di Negara Bagian Rakhine. Data tersebut didapat berdasarkan wawancara dengan pengungsi yang terdampar di Bangladesh.
“Kami bertemu dan berbicara dengan korban kekerasan di Myanmar yang sekarang berlindung di kamp-kamp pengungsian padat dan tidak sehat di Bangladesh,” kata Sidney Wong, Direktur Medis MSF dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari laman CNN, Kamis (14/12/2017).
“Apa yang kami temukan di sana sangat mengejutkan, baik dari segi jumlah orang yang dilaporkan oleh anggota keluarga tewas akibat kekerasan maupun perlakuan mengerikan yang mereka terima hingga terluka atau kehilangan nyawa,” tambahnya.
Wong pun mengungkapkan bahwa puncak kematian warga Rohingya bersamaan dengan peluncuran ‘operasi pembersihan etnis’ dikerahkan pasukan keamanan Myanmar pada minggu terakhir bulan Agustus.
Sejak diluncurkannya penemuan ini, juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay belum menanggapi permintaan untuk mengomentari laporan MSF tersebut.
(CNN/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar