Dikisahkan bahwa Mansur, salah satu Khalifah dari Bani Abbas mengirim seorang utusan kepada Imam Ja’far Shodiq as, guru dari Imam madzhab Maliki dan Hanafi. Tujuannya adalah untuk mempertanyakan kenapa beliau tidak pernah datang ke istana untuk menemuinya seperti yang lain.
Ketika sampai dirumah Imam Ja’far, utusan itu menyampaikan pesan, “Mengapa engkau tidak datang ke tempat kami seperti yang lain?”
Beliau pun menjawab, “Kami tidak memiliki dunia yang kami takutkan darimu. Dan engkau tidak memiliki akhirat yang kami harapkan darimu.”.
“Engkau tidak sedang mendapat kenikmatan sehingga kami harus datang untuk memberi selamat.
Dan apa yang telah kau miliki tidak pernah kau anggap sebagai cobaan, sehingga kami harus datang untuk berbela sungkawa.Jika demikian, untuk apa kami datang kepada kalian?”
Jawaban ini sampai kepada Khalifah, ia pun mengutus utusan itu untuk memberi jawaban. “Katakanlah bahwa engkau datang kepada kami untuk menasehati kami.”
Utusan itu segera menyampaikan pesan itu kepada Imam dan beliau pun menjawab,
“Siapa yang menginginkan dunia tidak akan menasehatimu, dan siapa yang menginginkan akhirat tidak akan bersahabat denganmu.”
Kisah ini adalah jawaban tegas untuk tidak berkompromi dengan penguasa yang dzalim. Sesuai dengan Firman Allah swt yang berbunyi,
وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, sedangkan kamu tidak mempunyai seorang penolong pun selain Allah, sehingga kamu tidak akan diberi pertolongan.” (QS.Huud:113).
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar