Ribuan warga Kanada dengan menyelenggarakan protes di kota Mississauga, Toronto, menuntut penghentian permusuhan terhadap muslim.
Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, ribuan warga Kanada memprotes serangan brutal terhadap Mohammed Abu Marzouk, seorang warga muslim yang menjadi target sasaran dua serangan brutal dan dibawa ke rumah sakit, Minggu malam (22/7).
Para demonstran, yang bergerak ke tempat kejadian, meneriakkan slogan-slogan dalam mengutuk tindakan kebencian dan menuntut penghentian permusuhan terhadap muslim dan pelaksanaan hukuman dalam kasus Abu Marzouk, sementara para pelakunya dibebaskan, sementara ia masih koma di rumah sakit dengan pendarahan di kepala.
Faras Marish, salah satu penyelenggara demonstrasi, mengatakan: "Demonstrasi ini tidak berarti memprotes seseorang atau perangkat tertentu, tetapi diadakan sebagai protes atas tindakan kebencian, terutama karena informasi yang diperoleh yang menunjukkan bahwa insiden ini adalah insiden rasis.
“Karena ini bukan pertama kalinya seorang muslim Arab diserang, maka perlu diadakan demonstrasi,” lanjutnya.
Dengan mengisyaratkan bahwa serangan tersebut dikecam, baik seorang muslim Arab ataukah bukan, Marish menyatakan: "Fenomena Islamofhobia adalah realita dan berulang."
Mohammed Abu Marzouk, 39, menjadi target serangan dua orang saat dia berekreasi dengan istri dan anak-anaknya yang berusia 4 dan 6 tahun.
"Kami berada di mobil yang tiba-tiba seseorang menendang mobil kami," kata Diana Attar, istri Abu Marzouk. Ketika suami saya keluar dari mobil untuk menanyakan penyebabnya, orang lain masuk dan memukuli suami saya. Sementara itu saya berteriak dan meminta bantuan dan anak-anak saya menangis, namun mereka malah mencemooh kami dan berteriak para teroris kembalilah ke tempat asal mereka datang.
(Anadolu-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar